AYOBOGOR.COM -- Danau Lido yang memiliki luas 35 hektare terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Wates Jaya, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Danau Lido bukanlah danau alami, tetapi danau buatan penjajah Belanda, dengan tahun pembuatan 1989.
Sama seperti Jalan Raya Bogor dan Jalan Raya Puncak, Jalan Raya Sukabumi juga dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke 36 Herman Willem Daendels.
Baca Juga : Melalui Trail Run, Kormi Perkenalkan 'Surga' Wisata Alam di Kabupaten Bogor
Danau Lido yang sebelumnya jurang atau lembah, pun dibendung menjadi sebuah danau, demi memenuhi kebutuhan air pekerja proyek pembangunan Jalan Raya Sukabumi.
Keberadaan Danau Lido yang merupakan wilayah hulu Sungai Cisadane, selain berfungsi sebagai cadangan air baku, juga sebagai pencegah terjadinya banjir di wilayah hilir seperti Jakarta dan Tanggerang.
Kini, luas Danau Lido berkurang dan tersisa 11 hektare saja. Selain berkurang, juga terjadi sendimentasi hingga mengurangi keindahan Danau Lido yang diapit oleh Gunung Gede Pangrango dan Gunung Halimun Salak.
Sebelum Tahun 2014, wisatawan yang berkunjung ke Danau Lido cukuplah banyak. Tak hanya wisatawan nusantara, wisatawan mancanegara terutama dari Belanda juga kerap berkunjung ke danau yang terkenal akan restoran apungnya.
Wisatawan asal Negeri Kincir Angin banyak yang menapak tilas di Danau Lido, karena ratu mereka, Ratu Kerajaan Belanda Wilhelmina pernah menginap di sebuah cottage di kawasan Danau Lido tersebut.
Namun, para 'bule' tersebut kini jarang lagi terlihat, hal yang sama juga terjadi pada wisatawan nusantara.