AYOBOGOR.COM - Wali Kota Bogor Bima Arya ternyata tidak mengetahui pembangunan toilet sekolah di kotanya yang memakan biaya hingga Rp200 juta. Bahkan pembangunannya tidak di satu sekolah saja sehingga memakan anggaran sekitar Rp400 juta.
Kendati tidak mengetahui pembangunan toilet dimaksud, yaitu di SMPN 9 dan SMPN 17, Bima meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mengawasinya.
"Saya nggak tahu ya, saya nggak tahu. Saya minta Disdik cek saja," ujar Bima Arya, Kamis, 26 Oktober 2023, disadur dari Republika.
Namun Bima menegaskan untuk tidak berlebihan, kecuali kalau benar-benar diperlukan. "Intinya begini, jangan terlalu berlebihan. Kalau diperlukan nggak apa-apa, tapi kalau berlebihan akan saya koreksi," ujar politisi PAN tersebut.
Sementara itu, toilet sekolah tersebut sampai memakan biaya hingga Rp200 juta atau lebih mahal dari rumah subsidi, karena Disdik Kota Bogor melakukan perencanaan pula.
Dimulai dari menggunakan jasa arsitek hingga menggunakan material bangunan yang bagus.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdik Kota Bogor Sultodi Mahbub mengatakan jasa arsitek diperlukan agar keinginan dinasnya bisa terkonsepkan dengan benar pada desain bangunan toilet.
"Kami bukan ahli di bidangnya, kita meminta bantuan ke profesional," kata , dikutip dari Republika Kamis, 5 Oktober 2023.
Menurut laman LPSE, masing-masing sekolah menggunakan konsultan perencanaan. Konsultasi bangunan toilet di SMPN 9 menelan biaya Rp34,2 juta. Sedangkan di SMPN 17 Rp33,9 juta.
Sultodi pun mengungkapkan bahwa kedua bangunan toilet di kedua sekolah itu mengusung konsep arsitektur ikonik dan berintegrasi dengan penataan lingkungan.
Konsep arsitektur ikonik sendiri untuk menghilangkan anggapan bahwa toilet merupakan tempat yang kumuh atau kotor.
Sementara integratis dengan penataan lingkungan sejalan dengan status Kota Bogor. "Ramah lingkungan," kata Sultodi.
Material bangunan yang dinilai ramah lingkungan itu seperti tank biofil yang dapat mengurai limbah tinda menjadi limbah cair dengan disertai disinfeksi.
Karena itu, cairan yang terserap ke dalam tanah ataupun dibuang ke drainase menjadi lebih aman.