Sementara integratis dengan penataan lingkungan sejalan dengan status Kota Bogor. "Ramah lingkungan," kata Sultodi, Kamis.
Material bangunan yang dinilai ramah lingkungan itu seperti tank biofil yang dapat mengurai limbah tinda menjadi limbah cair dengan disertai disinfeksi.
Karena itu, cairan yang terserap ke dalam tanah ataupun dibuang ke drainase menjadi lebih aman.
Hal lain seperti toilet pada umumnya, misalnya aliran kelistrikan, kloset, wastafel.
Di SMPN 9 sendiri, kloset yang dibangun terdiri dari kloset duduk dan kloset jongkok. Di toilet perempuan, ditambah fasilitas seperti cermin dan bisa dimanfaatkan sebagai ruang ganti.
"Wastafel sebagai standar protokol kesehatan,” ujar Sultodi. Sementara di toilet pria, dibangun urinoir. Fasilitas itu diharap bisa mengubah kebiasaan buruk pelajar laki-laki.
“Melihat juga dan evaluasi di beberapa sekolah, biasanya laki-laki kalau buang air kecil nggak dibanjur," katanya.
Sedangkan di SMPN 17, toilet yang dibangun hanya untuk perempuan. Namun toilet itu dibangun di lahan bagian atas sehingga ikonik.
“Ini nanti jadi ikon. Di sekitar ini akan dibuat taman-taman. Tapi yang di SMPN 17 klosetnya jongkok semua,” ucapnya.