Lantaran belum mendapat penanganan medis atau tindakan operasi dari pihak salah satu rumah sakit di Jakarta, kini MZAH didiagnosa penyakit baru yakni hernia.
Baca Juga: 3 Penghargaan Sekaligus, bank bjb Diapresisasi di Ajang TOP GRC Award 2023
Di mana, testis anaknya ini mulai tiga hari belakangan ini mulai membengkak.
"Jadi kita lihat sekarang setelah sekian lama pipis ngeden, itu mengakibatkan hernia. Jadi sekarang didiagnosa tambahan hernia," ungkap Salam.
"Kita konsul kan kemarin ke RS Jakarta ketemu langsung dokter urologinya, dia bilang ini ada hernia dan ini harus diobati dengan dioperasi juga. Nah jadi kata dokternya itu nanti sebelum kita memperbaiki restruktur penisnya, hernia dulu kita benerin," ungkap sambungnya.
Baca Juga: Rute Biskita Trans Pakuan Lengkap 2023, Disiapkan Pemkot Bogor agar ASN Bantu Kurangi Polusi Udara
Saat Salam mempertanyakan kapan anaknya bisa dilakukan tindakan, lagi-lagi pihaknya belum mendapatkan kepastian kapan jadwal operasi bisa dilakukan.
"Belum ada, belum ada termasuk (penanganan untuk) yang hernia," jelasnya.
Adapun, ditambahkan dia, saat ini pihaknya hanya bisa berharap anaknya dapat segera bisa ditangani.
Mengingat, proses operasi terhadap penyakit hispospadia, paling sedikit dilakukan sebanyak dua kali.
"Harapannya agar anak saya segera ditindaklanjuti, pastinya kita ingin anak segera dapat tindakan, terutama ya dengan diagnosa yang baru adanya hernia yang diakibatkan oleh keadaanya terdahulu kan. Kita tidak tega juga anak kita tumbuhnya seperti itu, kan tumbuh kembangnya mungkin akan keganggu juga mungkin ya," ujar Salam.
"Jadi intinya kita ingin semuanya diselesaikan dengan cepat, karena yang saya tahu untuk operasinya sendiri itu membutuhkan kurang lebih dua kali tindakan operasi, di mana rentan antara satu operasi ke operasi kedua itu kurang lebih 6 bulan, jadi 6 bulan nunggu luka sembuh baru bisa operasi lagi," tambahnya.
Disinggung apakah sudah diupayakan untuk berobat secara umum agar bisa ditangani lebih cepat, diakui Salman Hermawan.
Hal tersebut pun sudah pihaknya coba tanyakan ke pihak rumah sakit, dan disebutkan bisa tanpa perlu mengantre atau menunggu jadwal seperti saat ini.
Akan tetapi, estimasi biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp150 juta untuk semua operasi yang diberikan.