AYOBOGOR.COM - Rafael Alun Trisambodo Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu Kanwil Jakarta Selatan II membuat video permohonan maaf atas perbuatan tidak terpuji yang dilakukan anaknya, Mario Dandy Satrio.
Mario (20) yang merupakan anak dari Rafael menjadi pelaku penganiayaan David putra petinggi GP Ansor.
Penganiayaan yang dilakukan Mario tersebut bermula saat mantan pacar David yang berinisial A, mengadu ke Mario jika dirinya mendapat perlakuan kurang baik dari David.
Setelah mendengar hal itu, Mario pun langsung mendatangi David yang menyebabkan terjadinya perdebatan hingga penganiayaan yang membuat David koma.
Rafael membuat permohonan maaf yang ditujukan kepada keluarga David, PBNU, dan GP Ansor.
Dalam videonya tersebut, Rafael jugal meminta maaf dan menyadari bahwa atas perbuatan anaknya tersebut pastinya menyebabkan trauma dan luka serius pada korban. Tak lupa, Rafael juga berdoa untuk kesembuhan David.
"Saya Rafael Alun Trisambodo, orang tua dari Mario Dandy dengan ini menyampaikan permintaan maaf kepada Mas David dan keluarga besar Bapak Jonathan, keluarga PBNU dan keluarga besar GP Ansor dikarenakan perbuatan putra saya telah menyebabkan luka serius dan trauma mendalam. Saya selalu mendoakan kesembuhan Mas David," ungkap Rafael melalui video permohonan maafnya.
Rafael juga menegaskan bahwa kasus ini murni masalah pribadi keluarganya, bukan atas nama institusi tempat dia bekerja. Rafael dan keluarga juga akan tetap mengikuti proses hukum yang berlaku serta menyadari bahwa perbuatan anaknya sangat merugikan dan menimbulkan kegaduhan.
“Dan dalam kesempatan ini saya juga ingin menegaskan bahwa hal ini merupakan masalah pribadi keluarga kami. Dan kami akan mengikuti seluruh proses hukum yang sedang berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Saya menyadari tindakan putra saya yang salah, sehingga merugikan orang lain, mengecewakan dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” tegas Rafael.
Dalam kesempatan tersebut, Rafael juga menjelaskan terkait harta kekayaan yang dimilikinya. Dirinya mengaku siap memberi klarifikasi dan siap mengikuti kegiatan pemeriksaan yang akan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
“Terkait mengenai harta kekayaan saya, sebagai bentuk pertanggungjawaban, saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan yang saya miliki. Saya siap mengikuti kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.” imbuh Rafael.
Selain memohon maaf kepada keluarga korban, Rafael juga memohon maaf kepada instansi tempatnya bekerja.
“Saya juga minta maaf kepada keluarga besar kementerian keuangan. Karena dengan adanya kejadian ini berpotensi menurunkan reputasi institusi dan kepercayaan publik yang telah dibangun selama ini. Sekali lagi saya minta maaf atas kesalahan saya dan keluarga saya,” akhir Rafael.***