Kiat Jitu Cegah Stunting pada Anak, Makan Ini Setiap Hari

photo author
- Selasa, 24 Januari 2023 | 11:19 WIB
Ilustrasi | Bupati Cianjur H. Herman Suherman mengakui jika daerahnya saat ini zona merah, karena prevalensi stunting dengan persentase 33 persen. (Pixabay/Gerd Altmann)
Ilustrasi | Bupati Cianjur H. Herman Suherman mengakui jika daerahnya saat ini zona merah, karena prevalensi stunting dengan persentase 33 persen. (Pixabay/Gerd Altmann)

AYOBOGOR.COM -- Stunting menjadi PR bagi pemerintah dan masyarakat. Pasalnya permasalahan kesehatan ini menjadi sumber keterbelakangan suatu negara.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo memaparkan cara tepat untuk mencegah stunting pada anak balita.

"Semangat untuk isi piringku dan kampanye isi piringku dengan (makanan) kaya protein menjadi penting. Satu butir telur sehari, itu sudah bisa mengatasi stunting," katanya dilansir dari Republika.co.id, Selasa, 24 Januari 2023.

Baca Juga: Harga Emas Antam Selsa 24 Januari 2023 Naik

Hasto menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi, termasuk protein hewani, pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Hal ini dilakukan untuk mencegah stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.

Stunting biasanya terjadi pada anak dalam rentang usia enam sampai 24 bulan. Hasto mengatakan, pemenuhan kebutuhan nutrisi anak selama kurun itu mesti benar-benar diperhatikan.

Telur sendiri mengandung protein, kolin,selenium, yodium, fosfor, besi, seng, serta vitaminA, B, D, dan K. Makanan ini bisa digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi anak selama masa pertumbuhan.

Hasto juga menyarankan penyiapan menu makanan dari bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, termasuk protein hewani, semasa 1.000 hari pertama kehidupan anak. Protein hewani bisa diperoleh dari bahan pangan seperti telur, aneka makanan laut, daging ayam, daging ayam, daging bebek, dan daging sapi.

Baca Juga: Apakah Isra Miraj 2023 Libur Nasional Tanggal Merah? Ini Aturan SKB 3 Menteri

"Pentingnya protein hewani dalam menu sehari-hari bisa dikenalkan kepada keluarga, remaja yang akan menikah, juga kepada stakeholder (pemangku kepentingan) sebagai penyambung informasi ke masyarakat," katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa indikasi stunting antara lain bisa dilihat dari panjang badan anak saat lahir. "Jika panjang badan lahir kurang dari 48 sentimeter, itu sudah 23 persen stunting. Masuk enam bulan, naik satu persen, berarti kita masih bersama-sama harus menguatkan ASI eksklusif. Enam bulan ke atas harus mendapatkan MPASI sampai usia 24 bulan," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Endang Sumiwi mengatakan bahwa makanan pendamping ASI (MPASI) yang diberikan oleh orang tua kepada anak umumnya masih kurang komponen protein hewaninya.

Pemerintah pada peringatan Hari Gizi Nasional 2023 akan fokus mengampanyekan pentingnya konsumsi protein hewani bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita guna mencegah stunting.

Baca Juga: Harga Emas Antam Selsa 24 Januari 2023 Naik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X