IHSG di Zona Hijau, Ini Saham Berpotensi Cuan saat Permintaan Besi dan Baja Meningkat

- Senin, 23 Januari 2023 | 10:44 WIB
IHSG hari ini dan deretan saham layak beli (Pixabay)
IHSG hari ini dan deretan saham layak beli (Pixabay)

AYOBOGOR.COM -- Kinerja bisnis baja dan besi pada tahun ini diproyeksi masih berpotensi tumbuh positif. Hal ini seiring dengan kenaikan permintaan besi dan baja dalam negeri yang masih tinggi.

Permintaan besi dan baja diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kian pulih. Ekonomi Nasional yang tumbuh 5,72 persen yoy pada kuartal III 2022 juga didukung oleh kontribusi ekspor industri besi dan baja yang cukup kuat.

Hari ini Inderks Harga Saham gabungan atau IHSG menguat dan bergerak di zona hijau sebesar 0,81% menjadi 6.874,93. Hal ini tentu saja jadi pertanda baik untuk para pelaku bisnis.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Asia Chisty Maryani mengatakan emiten besi baja pun akan terdongkrak katalis positif. Katalis pertama yakni proyek infrastruktur dari nasional ataupun swasta salah satunya yaitu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Proyek itu diproyeksikan membutuhkan baja sebesar 9,3 juta MT pada tahap 1 dan 2.

Baca Juga: Daftar Harga Tiket Persija Jakarta vs PSM Lengkap dengan Cara Pembeliannya!

"Kinerja emiten besi baja juga akan didukung proyek kendaraan listrik. Saat ini salah satu fokus pemerintah adalah penggunaan kendaraan listrik," kata Chisty dilansir dari Republika.co.id.

Selain itu, ada juga pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bandara hingga pada sektor energi seperti pembangkit listrik, kilang minyak dan gas bumi. Konstruksi lainnya juga mendukung seperti pembangunan perumahan, apartemen dll.

Terakhir, kebijakan pemerintah Indonesia mengenai Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) 10,5 persen-12,5 persen terhadap baja impor turut berdampak terhadap kenaikan konsumsi baja dalam negeri di masa datang.

Sementara, tantangan yang menjadi katalis negatif untuk besi baja berasal dari penurunan permintaan global seiring dengan dampak perlambatan ekonomi global yang telah diprediksi sejak awal tahun 2023.

Baca Juga: GB WhatsApp, Fitur dan Cara Downloadnya

Dengan berbagai sentimen tersebut, menurut Chisty saham KRAS menarik untuk dicermati. Secara jangka pendek KRAS berpeluang mengalami penguatan karena indicator momentum MACD bar histogram sudah bergerak pada area positif.

"KRAS berpeluang tumbuh menuju resistance terdekat pada level 312," kata Chisty.

Selain dari potensi penguatan secara teknikal, kinerja KRAS sepanjang kuartal III 2022 juga mampu mencatat peningkatan laba bersih yang tumbuh 134 persen yoy mencapai 80,3 juta dolar AS. Perolehan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan yang tumbuh 14,5 persen yoy mencapai 1,8 miliar dolar AS.

Peningkatan EBITDA KRAS mencapai 98 persen yoy senilai 116 juta dolar AS. Saat ini KRAS memiliki fundamental yang cukup solid dan berpeluang terus mencatat pertumbuhan kinerja seiring dengan kenaikan permintaan besi baja dalam negeri.

Halaman:

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BI Ungkap Peredaran Uang Meningkat

Sabtu, 25 Maret 2023 | 11:10 WIB

Harga Emas Antam Sabtu 25 Maret 2023 Turun Lagi

Sabtu, 25 Maret 2023 | 09:54 WIB

ASN Dilarang Buka Bersama! Ini Alasannya

Sabtu, 25 Maret 2023 | 06:16 WIB
X