AYOBOGOR.COM -- Presiden Joko Widodo resmi membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) awal tahun 2023, Senin, 2 Januari 2023.
Dikutip dari situs resmi Sekretariat Jenderal RI, Jokowi menyampaikan rasa syukur karena di tahun 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 4,1% dibandingkan bursa di negara lain yang mengalami penurunan tajam.
Selain itu, Jokowi menuturkan kapitalisasi pasar tumbuh 15%, menyentuh angka Rp 9.499 triliun. Untuk itu, dia mengapresiasi pertumbuhan perdagangan saham di tengah gejolak perekonomian global.
Dia juga mengungkapkan kegembiraannya atas fakta bahwa saat ini banyak investor muda di pasar saham, 70% berusia di bawah 40 tahun dan 55% di bawah 30 tahun.
“Artinya, prospek ke depan betul-betul masih sangat menjanjikan,” ujarnya.
Jokowi mengatakan harus optimis bisa menyelesaikan tantangan yang ada dan bisa mengarungi 2023 yang disebut sebagai tahun ujian dengan ekonomi yang lebih baik.
Pria kelahiran 1961 itu mengaku optimistis pertumbuhan Indonesia di tahun 2023 dapat mencatatkan angka di atas 5%, melihat tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5%.
“Kalau tahun 2022 dipastikan sudah di atas 5 persen tapi kita harap di tahun 2023 juga masih di atas 5 persen,” ungkapnya.
Baca Juga: Subsidi Upah Januari 2023 Dilanjut Apa Tidak? Begini Kemungkinannya
Mengutip dari investing.com bahwa IHSG pada perdagangan sesi 1 di BEI hari ini ditutup melemah 0,29%, turun -19,851 basis point di level 6.830,768.
Selain itu, Indeks LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan turun 0,59% ke posisi 931,688.
