Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.100 Triliun

photo author
- Kamis, 15 Desember 2022 | 11:22 WIB
Ilustrasi -- Utang Luar Negeri Indonesia (AP)
Ilustrasi -- Utang Luar Negeri Indonesia (AP)

AYOBOGOR.COM -- Utang Luar Negeri atau ULN Indonesia pada Oktober 2022 akhirnya menurun. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan posisi ULN Indonesia pada akhir Oktober 2022 tercatat sebesar 390,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.100 triliun.

Angka Utang Luar Negeri atau ULN Indonesia ini turun dibandingkan dengan posisi ULN pada September 2022 sebesar 395,2 miliar dolar AS.

"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta," katanya dalam keterangan pers, Kami, 15 Desember 2022, dilansir dari Republika.co.id.

Baca Juga: Apakah Gaji Pensiunan PNS Akan Naik pada 2023 ? Simak Penjelasan Berikut

Posisi ULN Oktober 2022 sendiri mengalami kontraksi sebesar 7,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 6,8 persen (yoy). Angka ini menunjukkan ULN Pemerintah pada Oktober 2022 masih melanjutkan tren penurunan.

Sejak Maret 2022, pergerakan ULN Pemerintah konsisten mengalami penurunan. Posisi ULN Pemerintah pada Oktober 2022 sebesar 179,7 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 182,3 miliar dolar AS.

ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 12,3 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 11,3 persen (yoy).

"Penurunan ULN Pemerintah disebabkan oleh pergeseran penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan ketidakpastian di pasar keuangan global yang tinggi," katanya.

Baca Juga: Review Harga dan Spesifikasi Xiaomi 12T 5G dan Xiaomi 12 Lite 5G Terbaru

Posisi pinjaman juga menurun seiring dengan pelunasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penarikan pinjaman untuk mendukung pembiayaan program dan proyek prioritas. Penarikan ULN pada Oktober 2022 tetap diarahkan pada pembiayaan sektor produktif dan diupayakan terus mendorong akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dukungan ULN Pemerintah dalam memenuhi pembiayaan sektor produktif dan kebutuhan belanja prioritas antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,5 persen dari total ULN Pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,6 persen), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,3 persen), sektor konstruksi (14,2 persen), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (11,6 persen).

Pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel. Posisi ULN Pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruhnya merupakan ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN Pemerintah.

Sementara itu, ULN swasta juga melanjutkan tren penurunan. Posisi ULN swasta pada Oktober 2022 sebesar 202,2 miliar dolar AS, menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 204,7 miliar dolar AS.

Baca Juga: Dorong Pembiayaan Konsumer, bank bjb syariah Jalin Kerja Sama Asosiasi Perumahan di Wilayah Bandung

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X