“Dari 3 keterangan saudara dalam BAP ini tidak konsisten semua, jadi saya mau tanya mana yang benar,” ujar Arman saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Bharada pun menjawab pertanyaan dari kuasa hukum terdakwa Ferdy Sambo.
“Jadi begini Bapak, harus saya tanyakan agar bapak tidak menanyakan soal BAP-BAP ini,” jawab Bharada E.
Di saat Bharada E belum selesai memberikan kesaksiannya, Arman langsung memotong dan terus mencecar alasan Bharada E yang mengubah keterangan di dalam BAP.
“Ya harus saya tanyakan,” ujar Arman.
“Makanya saya jawab,” jawab Bharada E.
Mendengar jawaban yang diberikan oleh Bharada E, Arman merasa terpancing.
Bharada E melanjutkan penjelasannya tersebut, Bharada E mengatakan bahwa dia mengubah keterangannya karena mendapat doktrin dari Ferdy Sambo untuk mengakui skenario palsu tentang penembakan pada Brigadir J.
Arman pun mengatakan bahwa apa yang dijelaskan oleh Bharada E tidak konsisten, Bharada E langsung memberikan jawaban perihal perkataan dari Arman terhadap dirinya.
“Begini bapak, bapak bayangkan dari tanggal 8 Juli sampai dengan di bulan Agustus itu saya terus menerus didoktrin oleh klien bapak tentang skenario,” ucap Bharada E.
“Siapa didoktrin, di mana yang didoktrin? Di mana saudara didoktrin?” tanya Arman yang semakin emosi.
“ Di lantai tiga.” Balas Bharada E yang juga meninggikan suaranya.
Ketegangan di antara Bharada E dan Arman langsung ditengahi oleh Hakim Ketua.
Hakim meminta untuk kuasa hukum terdakwa Ferdy Sambo untuk memberikan kesempatan Bharada E untuk memberikan penjelasan.
“Saudara penasihat hukum tidak perlu sampai membentak saksi,” kata Hakim Ketua.
