Cara Ampuh Turunkan Demam Anak, Perhatikan Prinsip Ini

photo author
- Rabu, 9 November 2022 | 14:01 WIB
Ilustrasi batuk pilek pada anak (Pixabay)
Ilustrasi batuk pilek pada anak (Pixabay)

AYOBOGOR.COM -- Orang tua seringkali panik saat menghadapi anak demam tinggi. Tak jarang mereka pun memberikan anak obat penurun panas.

Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa cara menurunkan demam anak sebenarnya sangat sederhana. Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter spesialis anak dari RSUD Tarakan Jakarta dr. Mustari.

Ia meminta orang tua untuk menjaga asupan cairan anak saat demam. Pasalnya menjaga anak terhidrasi adalah kunci untuk menurunkan demam pada anak.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

"Prinsip menurunkan demam itu adalah cukupkan cairan. Anggaplah demam itu api, maka padamkanlah dengan air," papar Mustari dilansir dari Republlika.co.id, Rabu, 9 November 2022.

Menurutnya, tubuh akan mengambil cairan dalam tubuh untuk melepaskan panas saat demam. Maka itu, memenuhi asupan cairan saat demam menjadi tindakan yang tepat.

Adapun jumlah asupan cairan harian yang dibutuhkan adalah 1.000 cc untuk anak dengan berat badan di bawah 10 kilogram dan 1.250-1.500 cc untuk anak dengan berat badan 20-30 kilogram.

Selain dari air putih, asupan cairan juga bisa didapatkan dari susu, teh, hingga jus buah yang disukai anak-anak. Baru setelah itu, orang tua bisa mengompres anak menggunakan kain yang telah direndam air hangat kemudian ditempelkan di bagian-bagian tubuh yang paling dekat dengan pembuluh darah.

"Kalau masih tidak mempan, baru silakan dikasih obat penurun panas. Tapi karena kondisi sekarang, minum yang digerus dulu sementara, atau kalau anak sudah pintar minum obat, minum yang tablet," katanya.

Baca Juga: Rekayasa Simpang Gunung Batu Kota Bogor Jalur Dibuka Tutup

Mustari menjelaskan, menjaga asupan cairan dan mengompres anak saat demam menjadi alternatif yang sangat disarankan sebagai penanganan pertama di rumah, di tengah banyaknya obat sirop yang ditarik peredarannya oleh Kementerian Kesehatan karena mengandung propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol yang dicurigai sebagai penyebab gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

Meski demikian, Kementerian Kesehatan juga telah merilis 156 obat sirup yang dipastikan tidak menggunakan keempat senyawa berbahaya sehingga boleh diresepkan oleh tenaga kesehatan dan aman digunakan sesuai aturan pakai.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X