Rokok Elektrik Bisa Sebabkan Gangguan Jantung, Ternyata Tidak Aman Juga

photo author
- Rabu, 26 Oktober 2022 | 12:40 WIB
Ilustrasi cairan vave atau rokok elektronik (Republika)
Ilustrasi cairan vave atau rokok elektronik (Republika)

AYOBOGOR.COM -- Penelitian menemukan, Vave atau rokok elektrik sama berbahayanya bagi jantung seperti rokok konvensional. Maka itu kita harus berhati-hati agar tidak terdampak asap Vave.

Dilansir dari Republika.co.id, Tim ilmuwan di University of Louisville di Amerika Serikat menemukan vape, khususnya bahan kimia berbahaya dalam perangkat rasa mentol, dapat menyebabkan aritmia ventrikel pada tikus.

Rokok konvensional mengandung tembakau dan nikotin, namun vape hanya mengandung nikotin. Penelitian sebelumnya memang menunjukkan bahwa 95 persen rokok elektrik tidak berbahaya dibandingkan produk tembakau.

Baca Juga: IHSG Rabu 26 Oktober 2022 Masuk Zona Hijau, Berikut Deretan Saham Layak Beli

Namun saat ini semakin banyak bukti yang mengaitkan nikotin dengan risiko penyakit jantung lebih besar. Aritmia, sekelompok kondisi yang menyebabkan jantung berdetak dengan ritme yang tidak teratur atau tidak normal.

Kondisi tersebut dapat membunuh sekitar 100 ribu orang di Inggris setiap tahun. Jika tidak diobati, aritmia ventrikel, yang terjadi di bagian bawah jantung, dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan serangan jantung mendadak atau bahkan kematian.

Serangan jantung sering terjadi tanpa peringatan. Serangan terjadi karena masalah aliran yang menghentikan jantung memompa darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan seseorang berhenti bernapas dan jatuh pingsan.

Cairan rokok elektrik diketahi dapat memicu aritmia pada tikus dengan menyebabkan jantung melambat saat seseorang mengisap, kemudian menjadi lebih cepat setelahnya. Di sisi lain, konsumsi rokok elektrik telah meningkat pesat selama satu dekade terakhir. Sebanyak 4,3 juta orang di Inggris secara teratur menggunakannya.

Baca Juga: Varian XBB Covid-19 Bikin Masyarakat Kawatir Lagi, Ini Gejala Omicron Baru!

"Temuan penelitian ini penting karena memberikan bukti baru bahwa penggunaan rokok elektrik dapat mengganggu irama jantung normal, sesuatu yang tidak kita ketahui sebelumnya," kata penulis penelitian dari University of Louisville, Aruni Bhatnagar, dilansir The Sun, Rabu, 26 Oktober 2022.

Profesor dari University of Dundee Medical School, Jacob George menyampaikan, sebenarnya metabolisme tikus sangat berbeda dari manusia. Namun ekstrapolasi apa pun untuk kesehatan manusia jangka panjang secara keseluruhan adalah tebakan terbaik.

"Jika ini memang benar, mengingat jumlah vapers (pengguna rokok elektrik) yang signifikan di seluruh dunia, kami memperkirakan akan melihat ledakan kasus aritmia jantung yang sama sekali tidak kami lihat sebelumnya dalam praktik klinis," ujar Prof George.

Prof George mengatakan studi praklinis awal itu membutuhkan lebih banyak korelasi klinis agar dianggap relevan dengan manusia. Sementara itu, data sebelumnya mengungkapkan bahwa ada lonjakan jumlah orang yang membutuhkan perawatan untuk masalah pernapasan akibat rokok elektrik.

Baca Juga: Momen Nikita Mirzani Teriak Histeris Saat Hendak Ditahan Kejari Serang Viral

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X