AYOBOGOR.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi seluruh wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat selama periode Natal dan Tahun Baru 2023.
Mengutip dari situs resmi BMKG, adapun potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 25 Desember 2022 - 01 Januari 2023 diperkirakan bakal melanda beberapa wilayah berikut ini.
Untuk intensitas hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.
Baca Juga: Ahli Psikologi Forensik Buktikan Bahwa Richard Eliezer Tertekan atas Perintah Ferdy Sambo
Sementara itu, intensitas hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Kepala BMKG Dwikorita mengklaim sejumlah dinamika atmosfer menjadi penyebab naiknya curah hujan pada musim Natal dan Tahun Baru 2023.
Peningkatan aktivitas Asian Monsoon adalah salah satunya, dan dapat sangat mempercepat perkembangan awan hujan di wilayah barat, tengah, dan selatan Indonesia.
Dia menambahkan, gelombang dingin yang semakin intensif di Asia juga dapat mempercepat angin permukaan di wilayah barat dan selatan Indonesia serta meningkatkan kemungkinan awan hujan di Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Baca Juga: Link Live Streaming Laos vs Singapura di Piala AFF 2022, Gratis Bisa Nonton Lewat HP
Dinamika atmosfer lainnya menunjukkan berkembangnya pusat tekanan rendah di dekat perairan selatan Indonesia yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif, memunculkan kemungkinan hujan lebat, mempercepat kecepatan angin permukaan, dan meningkatkan gelombang di sekitarnya.
"Dan yang keempat, terpantaunya beberapa aktivitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur," ujar Kepala BMKG itu.
Dengan prakiraan cuaca tersebut, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk terus memantau laporan cuaca dan peringatan dini BMKG terkait cuaca buruk.
Dia mengklaim bahwa ada risiko bencana hidrometeorologi yang sangat tinggi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, angin puting beliung, dan gelombang tinggi.
Baca Juga: Mobil Listrik Murah Wuling Air EV, Ini Harga dan Spesifikasi Berapa Watt