AYOBOGOR.COM -- Ustaz Abdul Somad memberikan tanggapannya terkait peristiwa sejumlah pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menganiaya seorang wanita tua di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Hal tersebut diungkapkan penceramah berusia 45 tahun asal Asahan, Sumatera Utara itu melalui akun media sosial instagram resminya yang bernama @ustadzabdulsomad_official.
Pada unggahannya, ustadz yang karib disapa UAS itu menampilkan potongan gambar yang berisi peristiwa penganiayaan tersebut.
UAS juga memberikan keterangan pada gambar yang diunggahnya itu dengan kalimat pesan kepada para orang tua untuk memberikan kasih sayang kepada para buah hatinya agar tidak terjadi lagi peristiwa yang serupa.
Baca Juga: OJK Tegaskan Kasus Penipuan Ratusan Mahasiswa IPB Bukan Terkait Pinjol
"Ibu, tumpahkan kasih sayangmu untuk buah hati belaian jiwamu. Agar ia menebar kasih sayang untuk semua ibu. Karena ia akan melihat dirimu dalam semua ibu," tulis UAS pada unggahannya di instagram, Senin 21 November 2022.
Selain itu, UAS pun mengungkapkan bahwa dirinya sangat menghormati dan menyayangi sosok seorang ibu pada unggahan tersebut.
"Karena dia ibuku. Aku tak bisa membahagiakannya dengan materi. Aku hanya bisa menyenangkan hatinya dengan kabar baik. Kalau hatinya senang. Pintu-pintu langit akan terbuka. Rahmat Allah turun," ungkapnya.
Postingan tersebut diketahui diunggah oleh UAS saat dirinya sedang melakukan perjalanan dari Sorowako ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Tampil di Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar, Jungkook Bikin BTS ARMY Bangga!
Hingga Artikel ini dibuat, unggahan tersebut telah disukai oleh 19.194 orang dan telah mendapat 367 komentar.
Seperti diketahui, sejumlah pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menganiaya seorang wanita tua di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Menyikapi hal yang tidak terpuji itu, pihak Polres Tapanuli Selatan pun telah menindaklanjuti perilaku dari sejumlah pelajar tersebut.
Pihak Polres Tapanuli Selatan pun telah mengamankan dan memeriksa sejumlah pelajar itu. Bahkan, orang tua dari sejumlah pelajar itu telah meminta maaf atas perilaku anak-anaknya.