nasional

Jangan Konsumsi Suplemen Herbal dan Obat Ini Berbarengan, Bahaya!

Rabu, 2 November 2022 | 07:40 WIB
ilustrasi suplemen herbal dan obat (Republika)

AYOBOGOR.COM -- Suplemen herbal kerap menjadi pilihan untuk masalah kesehatan. Pasalnya produk ini dipandang sebagai bahan kesehatan alami yang minim akan risiko.

Karena anggapan tersebut, suplemen herbal pun sering dikonsumsi bersama obat-obatan rutin dengan harapan bisa semakin meningkatkan kesehatan.

Namun kebiasaan mengombinasikan suplemen herbal dengan obat-obatan sebaiknya tidak dilakukan. Terutama obat-obatan kardiovaskular atau untuk penyakit jantung.

Baca Juga: Leslar Entertainment Bubar dan PHK Karyawan, Tapi Ada Kemungkinan Aktif Lagi?

Dilansir dari Republika.co.id, menurut studi dalam Journal of the American College of Cardiology, kombinasi keduanya bisa memunculkan efek yang berpotensi membahayakan.

Tim peneliti menemukan bahwa suplemen herbal populer tak berinteraksi baik dengan obat-obatan untuk penyakit jantung. Selain itu, suplemen herbal juga tak berinteraksi baik dengan obat pengencer darah yang biasa diberikan untuk pasien hipertensi, statin.

Beberapa contohnya adalah suplemen St John's wort, bawang putih, dan jahe. Kombinasi suplemen ini dengan obat kardiovaskular bisa memicu peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

Adapun kombinasi suplemen bawang putih dan jahe dengan obat statin bisa memicu peningkatan risiko perdarahan.

Baca Juga: BPOM Rilis 198 Obat Sirup Aman, Tapi Larangan Kemenkes Belum Dicabut

Tim peneliti juga menemukan, jus jeruk bali yang dikonsumsi bersamaan dengan obat calcium-channel blocker dan statin ternyata bisa membahayakan. Kombinasi ini bisa meningkatkan efek dari obat-obat tersebut.

Studi terbaru ini menyoroti lebih dari puluhan produk herbal yang perlu digunakan secara hati-hati oleh pasien yang mengonsumsi obat-obatan rutin. Beberapa produk tersebut adalah ginkgo biloba, ginseng, echinacea, susu kedelai, teh hijau, aloe vera (lidah buaya), dan liquorice.

"Ini bukan penelitian baru, tetapi saat ini penggunaan senyawa-senyawa ini semakin banyak dan pasien sering kali tak berdiskusi dengan dokter mengenai (suplemen herbal) yang mereka gunakan atas keinginan sendiri," jelas peneliti Dr Arshad Jahangir, seperti dilansir Express, Selasa (1/11/2022).

Temuan dalam studi terbaru ini juga sejalan dengan rekomendasi yang diberikan oleh Mayo Clinic. Mayo Clinic mengatakan produk herbal kerap memberikan risiko yang tak terduga. Alasannya, produk herbal kerap mengandung bahan aktif yang bisa memberikan efek kuat pada tubuh.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bogor BMKG Hari Ini Rabu 2 November 2022

"Sebagai contoh, mengonsumsi kombinasi suplemen herbal atau menggunakan suplemen bersamaan dengan obat resep dokter bisa memicu efek yang membahayakan, bahkan mengancam jiwa," ujar Mayo Clinic.

Hal senada juga disampaikan oleh National Health Service (NHS) di Inggris. Menurut NHS, sebagian besar orang sebenarnya tak membutuhkan suplemen vitamin karena mereka bisa mendapatkannya dari asupan makan yang sehat dan seimbang. Akan tetapi, banyak orang memilih untuk mengonsumsi suplemen.

"Menggunakan suplemen secara berlebihan atau terlalu lama bisa membahayakan," jelas NHS.

Penggunaan suplemen sebenarnya bisa memberi manfaat pada sebagian orang bila digunakan sesuai dengan indikasi. Namun mengingat adanya risiko interaksi dengan obat yang membahayakan, orang-orang yang ingin mengonsumsi produk suplemen sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Terjadi pada 8 November 2022, Wilayah Mana Saja yang Bisa Lihat?

Sebagai tambahan, Dr Jahangir juga merekomendasikan para dokter untuk menjadi lebih asertif dan bertanya kepada pasien mengenai produk suplemen atau herbal yang mereka konsumsi.

Tags

Terkini