nasional

Waduh! Ada 3 Zat Kimia Berbahaya yang Ditemukan di Obat Pasien Gagal Ginjal Akut

Kamis, 20 Oktober 2022 | 13:54 WIB
Obat sirup khusus (Flickr)

AYOBOGOR.COM -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, menurut hasil penelitian ada tiga zat kimia berbahaya yang ditemukan pada obat sirop yang dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal akut pada anak baru-baru ini.

Ketiga zat berbahaya itu adalah ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE). Padahal seharusnya ketiga zat tersebut tidak ada dalam obat-obatan sirop, dan kalaupun ada harus sangat sedikit kadarnya.

Adapun zat-zat kimia tersebut bisa muncul bilapolyethylene glycol, yang batas toleransi ditentukan, digunakan sebagai penambah kelarutan dalam obat-obatan berbentuk sirop.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Longsor di Gang Barjo, Kebon Kalapa Bogor

Menurut Farmakope Indonesia, EG dan DEG tidak digunakan dalam formulasi obat. Namun zat tersebut dimungkinkan keberadaannya dalam bentuk kontaminan pada bahan tambahan sediaan sirup dengan nilai toleransi 0,1 persen pada gliserin dan propilen glikolserta 0,25 persen pada polyethylene glycol.

Saat ini, Kementerian Kesehatan sudah melarang sementara penjualan dan penggunaan obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirop dalam upaya menekan faktor risiko gagal ginjal akut.

Kementerian Kesehatan juga menginstruksikan tenaga kesehatan menghentikan sementara peresepan obat-obatan berbentuk sirop yang diduga terkontaminasi EG dan DEG.

"Sambil menunggu BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) memfinalisasi hasil penelitian kuantitatif mereka, Kemenkes mengambil posisi konservatif dengan sementara melarang penggunaan obat-obatan sirop," kata Budi Gunadi, dilansir dari Republika.co.id.

Baca Juga: Diisukan Kehilangan Banyak Kontrak, Keluarga Malah Sesumbar Rizky Billar dan Lesti Kejora Tak Akan Diboikot TV

Warga yang anaknya memerlukan obat berbentuk sirop yang tidak bisa diganti dengan sediaan obat yang lain seperti obat anti-epilepsi disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau konsultan anak.

Budi Gunadi mengatakan bahwa jumlah anak usia di bawah lima tahun yang teridentifikasi mengalami gagal ginjal akut sudah mencapai 70-an per bulan.

"Balita yang teridentifikasi gagal ginjal akut sudah mencapai 70-an per bulan, realitasnya pasti lebih banyak dari ini, dengan laju angka kematian mendekati 50 persen," katanya.

Tags

Terkini