AYOBOGOR.COM -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo rupanya tak setuju dengan wacana impor beras yang dilontarkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Zulhas sendiri mewacanakan impor untuk menanggulangi potensi krisis pangan akibat fenomena cuaca panas berkepanjangan atau El Nino.
Namun Syahrul Yasin Limpo tak begitu setuju karena menilai stok beras nasional masih mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Tanya yang mau, kalau saya enggak. Kan (beras) kita masih banyak," kata Syahrul Yasin Limpo dilansir dari Ayobandung.com pada Rabu 25 Mei 2023.
Mentan mengaku telah menyiapkan sejumlah mitigasi dampak El Nino. Salah satunya dengan memberi pelatihan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem kepada petani.
Sampai hari ini, sudah 13 juta penyuluh dan petani mengikuti pelatihan. Adapun cuaca ekstrem akibat El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2023 mendatang.
Pelatihan ini merupakan program yang sudah dilakukan sejak empat tahun lalu melalui program sejuta petani milenial BPPSDMP Kementan. Mentan juga meminta pelatihan tersebut dapat dilakukan serentak di seluruh Indonesia dan membentuk gugus tugas El Nino untuk melakukan mitigasi adaptasi.
"Pelatihan-pelatihan petani dan PPL ini harus terorganisir dengan baik sehingga seluruh insan pertanian memiliki kemampuan mengantisipasi berbagai tantangan yang muncul akibat el nino," ungkapnya.
Mentan mengatakan, pelatihan adalah langkah yang tepat dalam memberikan pemahaman el nino secara konkrit dan menyeluruh. Petani dan penyuluh dapat menumbuhkan kepekaan dalam menghadapi semua persoalan.
"Saya juga minta agar jajaran SDM (BPPSDMP) mampu memanfaatkan jaringan Kostratani di berbagai level untuk mengaktualisasikan penerapan hasil pelatihan ini," katanya.
Saat ini cuaca ekstrem yang melanda dunia saat ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama adalah el nino atau fase hangat dan kedua el nina atau fase dingin. Saat ini, sekitar 10 persen dari wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau yang berlangsung di sejumlah sentra pertanian.
"Fenomena El Nino merupakan ancaman serius terhadap produksi pangan, baik di subsektor tanaman pangan, peternakan dan perkebunan. Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan langkah antisipasi dan adaptasi dengan pelatihan petani dan penyuluh," ujarnya.