AYOBOGOR.COM - Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, telah memberikan instruksi untuk memastikan pencairan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tahap kedua pada tahun 2025 mendatang lebih tepat sasaran.
Dalam rangka mencapai target tersebut, proses verifikasi dan validasi data oleh para pendamping sosial terus dilaksanakan, dengan fokus utama pada data tunggal sosial ekonomi nasional (DTS).
Menteri Sosial (Mensos) Indonesia mengungkapkan bahwa meskipun progres pencairan saat ini berjalan agak lambat, terutama karena banyak pendamping sosial yang sedang menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan, upaya untuk melakukan ground check di lapangan tetap dilanjutkan.
"Setelah Lebaran, kami akan mempercepat proses ini agar data yang telah diverifikasi siap digunakan pada pencairan tahap kedua yang direncanakan pada Mei dan Juni 2025," ungkap Mensos.
Proses ground check yang dilakukan mencakup berbagai variabel sosial ekonomi, termasuk identitas, pekerjaan, pendapatan, riwayat kesehatan, dan status usaha penerima bantuan. Data yang valid dan akurat ini diharapkan dapat meningkatkan ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan sosial.
Mensos juga menekankan bahwa penerima bantuan sosial harus terdiri dari kelompok masyarakat yang membutuhkan, seperti lansia, penyandang disabilitas berat, ibu hamil, dan anak balita yang baru lahir. Bantuan sosial ini juga dibatasi untuk durasi maksimal lima tahun, setelah itu warga yang produktif akan dialihkan ke program pemberdayaan.
Selain itu, bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp900.000 juga terus disalurkan, dengan pencairan dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025. BLT ini merupakan bagian dari program BLT dana desa yang kini dikenal dengan istilah BLT miskin ekstrem. Penerima bantuan BLT ini sangat selektif, hanya untuk warga dengan tingkat kesejahteraan yang tergolong miskin ekstrem, atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu dan belum pernah menerima bantuan sosial sebelumnya.
Di beberapa daerah, seperti Desa Pelajaran di Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat dan Desa Lenek di Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur, BLT Dana Desa senilai Rp900.000 telah disalurkan untuk triwulan pertama tahun 2025. Penyaluran ini dilakukan per bulan, dua bulan, atau tiga bulan, sesuai dengan mekanisme yang disepakati di masing-masing desa.
Sementara itu, bantuan khusus untuk lansia di Jakarta juga mulai cair, dengan nominal Rp900.000 untuk triwulan pertama tahun 2025. Program ini disalurkan melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dan ditargetkan untuk membantu lansia yang membutuhkan.
Proses penyaluran BLT lansia ini telah berhasil dilakukan pada 25 Maret 2025 untuk wilayah Jakarta Utara, dan pada 24 Maret 2025 di beberapa daerah lain di DKI Jakarta.
Di Jakarta, program bantuan sosial mencakup KLJ untuk lansia, KPDJ untuk penyandang disabilitas, dan KAJ untuk anak-anak. Saat ini, 117.784 penerima KLJ, 14.317 penerima KPDJ, dan 15.203 penerima KAJ sudah terdaftar, dengan tahap kedua bantuan sedang dalam proses verifikasi oleh petugas pendamping sosial.
Kementerian Sosial terus berkomitmen untuk mempercepat proses penyaluran bantuan sosial agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.