AYOBOGOR.COM - Curah hujan yang masih tinggi di wilayah Jakarta mengharuskan warga untuk selalu waspada terhadap potensi bencana banjir.
Untuk itu, pemantauan tinggi muka air (TMA) di berbagai titik lokasi menjadi sangat penting guna memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat.
Berdasarkan laporan dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melalui laman resmi BPBD Jakarta, berikut ini adalah update terbaru terkait tinggi muka air di 12 titik lokasi pemantauan pada hari Minggu, 9 Maret 2025.
Berikut adalah data tinggi muka air di beberapa lokasi pemantauan pada pukul 18.00 WIB:
- Bendung Katulampa: 40 cm
- Pos Depok: 155 cm
- Manggarai BKB: 670 cm
- PA. Karet: 300 cm
- Pos Krukut Hulu: 140 cm
- Pos Pesanggrahan: 150 cm
- Pos Angke Hulu: 175 cm (Siaga III)
- Waduk Pluit: -180 cm
- Pasar Ikan - Laut: 155 cm
- Pos Cipinang Hulu: 150 cm
- Pos Sunter Hulu: 150 cm (Siaga III)
- Pulo Gadung: 330 cm
Pada pukul 18.00 WIB, tercatat bahwa beberapa titik, seperti Pos Angke Hulu dan Pos Sunter Hulu, berada pada status Siaga III, yang berarti terdapat potensi ancaman banjir di lokasi tersebut. Masyarakat di daerah sekitar diimbau untuk tetap waspada dan memantau perkembangan situasi.
Pemantauan TMA Pukul 19.00 WIB
Pada pukul 19.00 WIB, data terbaru menunjukkan perubahan sebagai berikut:
- Bendung Katulampa: 40 cm
- Pos Depok: 165 cm
- Manggarai BKB: 670 cm
- PA. Karet: 340 cm
- Pos Krukut Hulu: 140 cm
- Pos Pesanggrahan: 140 cm
- Pos Angke Hulu: 165 cm (Siaga III)
- Waduk Pluit: -180 cm
- Pasar Ikan - Laut: 160 cm
- Pos Cipinang Hulu: 150 cm
- Pos Sunter Hulu: 200 cm (Siaga III)
- Pulo Gadung: 330 cm
Perubahan yang signifikan terlihat pada Pos Sunter Hulu, yang kini menunjukkan tinggi muka air mencapai 200 cm dan masih berada pada status Siaga III.
Kondisi ini menunjukkan adanya risiko banjir yang lebih tinggi, sehingga masyarakat di sekitar wilayah tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Dinas SDA DKI Jakarta dan BPBD Jakarta terus memantau perkembangan kondisi tinggi muka air di berbagai lokasi di Jakarta.
Masyarakat yang tinggal di sekitar titik pemantauan diimbau untuk selalu waspada, mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang, dan mempersiapkan langkah-langkah darurat untuk menghindari risiko banjir.