AYOBOGOR.COM - Pencairan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) untuk triwulan pertama tahun 2025 kini memasuki tahapan penting.
Lutfi Ashari, seorang pendamping sosial, menjelaskan bahwa saat ini proses persiapan pencairan sudah mencapai tahap verifikasi rekening para calon penerima manfaat (KPM).
"Alhamdulillah sudah ada pergerakan lagi terkait dengan proses persiapan pencairan bantuan PKH khususnya untuk triwulan pertama alokasi Januari, Februari, Maret tahun 2025," ujar Lutfi Ashari di YouTube Diary Bansos. Proses ini dapat dipantau melalui akun SIKS-NG supervis yang terhubung dengan dinas sosial di tingkat kabupaten dan kota.
Baca Juga: Jadi Kabupaten Penghasil Nanas, Buruh dan Karyawan di Subang dapat Upah Minimal di Atas Rp3,5 Juta
Dalam tahapan verifikasi ini, pihak Kemensos dan Kementerian Keuangan sedang memeriksa kecocokan data rekening penerima dengan data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) serta Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Lutfi menambahkan bahwa jika tidak ada masalah antara data rekening dan data di bank, maka status verifikasi akan dinyatakan berhasil. Sebaliknya, jika terdapat perbedaan data, status akan menunjukkan kegagalan.
"Ketika sudah berhasil cek rekening, tahapan selanjutnya adalah proses pencairan dana melalui Surat Perintah Pembayaran (SPM), Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), dan top up atau transfer dari pihak perbankan ke rekening para KPM," lanjutnya.
Meskipun proses pencairan bantuan PKH masih membutuhkan waktu, Lutfi mengungkapkan bahwa pergerakan positif sudah terpantau.
Baca Juga: Profil dan Harta Kekayaan Saepul Bahri Binzein, Bupati Purwakarta Terpilih yang Telah Ditetapkan KPU
Meskipun di aplikasi SIKS-NG pendamping sosial masih ada status final closing untuk bantuan PKH, di sisi lain, proses verifikasi rekening sudah berjalan.
Lutfi berharap agar seluruh proses ini dapat berjalan lancar, sehingga pada pertengahan atau akhir Februari 2025, pencairan untuk sebagian KPM dapat dilakukan.
"Biasanya, pencairan bantuan PKH per 3 bulan akan dilakukan pada minggu pertama atau kedua di bulan ketiga, yakni Maret 2025 untuk triwulan pertama. Oleh karena itu, KPM diminta untuk bersabar," ungkap Lutfi.
Ia juga mengingatkan agar KPM tidak terus-menerus mengecek kartu KKS di mesin ATM atau agen bank, karena kemungkinan besar belum ada saldo yang masuk.