Sejak tahun 1935, Sorong telah dikenal sebagai “Kota Minyak,” berkat aktivitas pengeboran minyak yang dimulai oleh perusahaan Belanda, NNGPM.
Saat ini, Kabupaten Sorong masih menjadi pusat industri minyak dan gas, dengan beberapa perusahaan besar yang beroperasi di bidang pengilangan minyak dan pengelolaan sumber daya alam lainnya.
Selain itu, Kabupaten Sorong juga dikenal sebagai daerah penghasil ikan, dengan potensi besar di sektor perikanan.
Keberadaan berbagai perusahaan yang bergerak di industri makanan, kayu, dan batu bara juga semakin memperkaya perekonomian daerah ini.
Baca Juga: TOP 3 Bupati Terkaya di Maluku, Ranking Pertama Ternyata Bakal Pimpin Daerah dengan UMK Terendah
Dengan potensi ekonomi yang sangat besar ini, tidak mengherankan jika wakil bupati terpilih dari daerah ini, Sutejo, tercatat memiliki harta kekayaan yang cukup signifikan.
Sebagai pemimpin yang terpilih, Sutejo memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola sumber daya alam yang ada dengan bijaksana, agar kekayaan alam Kabupaten Sorong dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat.
Hal ini termasuk dalam hal transparansi dalam mengelola kekayaan daerah dan mencegah terjadinya korupsi, yang sudah tercermin dalam pelaporan harta kekayaan melalui LHKPN.
Pilkada 2024 di Papua Barat Daya telah menghasilkan wakil bupati dengan harta kekayaan yang beragam, dan Sutejo sebagai wakil bupati terkaya berasal dari Kabupaten Sorong, daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia.
Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Sorong menjadikannya daerah yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia, dan diharapkan Sutejo dapat memanfaatkan sumber daya ini untuk mendorong kemajuan daerah sekaligus menjaga integritas pemerintahannya melalui transparansi dan pencegahan korupsi.***