AYOBOGOR.COM - Pilkada Banten 2024 yang akan diselenggarakan 27 November 2024 dirasakan semakin dekat, pasalnya pembukaan pendaftaran calon gubernur dan wakil Gubernur Banten akan dimulai pada 27 hingga 29 Agustus 2024.
Diketahui bahwa Andra Soni sudah bersiap diri untuk mendaftarkan diri sebagai salah saru kandidat calon Gubernur Banten berdampingan dengan Dimyati Natakusumah.
Bahkan Andra Soni sudah menyatakan pengunduran dirinya sebagai anggota dewan Provinsi Banten terpilih untuk masa bakti 2024-2029. Bahkan pernyataanya tersebut sudah ia tembuskan ke DPP Partai Gerindra tinggal diteruskan ke KPU Provinsi Banten.
Dikutip dari berbagai sumber Andra Soni telah tercatat sebagai anggota Dewan Terpilih Provinsi Banten yang mengundurkan diri karena hendak mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten pada Pilkada 2024 mendatang.
Sementara lawan Andra Soni yaitu Airin Rachmi Diany belum ada konfirmasi pengunduran diri sebagai anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029.
Dalam hal ini Andra Soni dan Dimyati Natakusumah telah dideklarasikan sebagai pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur Banten di pilkada 2024.
Dikutip dari berbagai sumber hingga artikel ini dibuat (20/08) pasangan Airin dan Ade belum dideklarasikan sebagai pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur.
Sebenarnya PDIP dan Golkar telah menyusun agenda deklarasi dukungan tersebut pada 14 Agustus 2024. Namun, gagal digelar. Sebab, Airin harus terlebih dahulu menunggu SK rekomendasi penunjukkan dirinya sebagai calon Gubernur Banten dari Ketum DPP Golkar depnitif setelah mundurnya Airlangga Hartarto.
Kendati demikian PDIP berkomitmen akan terus mengusung pasangan Airin-Ade di Pilkada Banten 2024. Dikutip dari laman Youtube kompastv, bahwa PDIP tetap mengusung pasangan cagub (calon gubernur) dan cawagub (calon wakil gubernur) Banten yakni Airin dan Ade.
Dinyatakan oleh Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, bahwa partainya akan bekerjasama dengan Partai Golkar untuk memenagkan Pilkada Banten 2024. Menurut Said kerjasama dengan Partai Golkar merupakan keniscayaan, walau pun dilain daerah besebrangan.
“InshaAlloh orang keduanya dari PDIP (sementara Banten Satunya orang Golkar), yakni Mbak Airin. Kan itu sebuah keniscayaan, di satu titik Golkar bisa bersama, di titik lain tidak bisa bersama. Karena setiap kabupaten/kota, setiap provinsi punya keunikan masing-masing,” ujar Said.
Dinamika politik nasional akan berbeda dengan dina politik yang terjadi di kabupaten kota atau pun provinsi, sehingga memungkian bagi partai politik bersebrangan di level pusat. Namun, barsatu di level daerah baik itu kabupaten/kota mau pun provinsi***