Airlangga Hartarto menyebut Indonesia telah mengalami transformasi yang tentunya secara signifikan dalam masalah kemiskinan melalui sistem yang dikenal dengan DTKS.
Namun, pemerintah telah mengumumkan langkah berani untuk mengganti DTKS dengan sistem baru bernama Regsostek.
Perubahan ini tidak hanya mencerminkan evolusi dalam pendekatan kebijakan public, namun juga menjanjikan kemajuan yang lebih besar dalam mitigasi risiko pangan dan pemberdayaan ekonomi.
Menko Perekonomian tersebut lebih lanjut menjelaskan bahwa data DTKS yang telah dijalankan berdasarkan UU yang mapan telah menajdi tonggak penting dalam upaya pemerintah dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.
Di mana sistem ini melakukan pembaharuan data setiap bulan untuk memastikan keakuratan dan relevansi informasi terkait sosial ekonomi rumah tangga setiap penerima manfaat Bansos.
Baca Juga: Saldo bansos Rp750 Ribu Terpantau Masuk Rekening, KPM Segera Cek Bantuan Apa yang Disalurkan
Tentu pendekatan ini juga lebih efektif dalam memfasilitasi penyaluran bantuan sosial yang tepat waktu dan lebih efisien.
Regsostek juga melakukan inovasi baru dalam pengelolaan data dibandingkan dengan DTKS.
Di mana Regsostek ini menjanjikan langkah maju yang signifikan dalam pengolahan data sosial ekonomi.
Nah di tahun 2025 nanti tidak diberlakukan lagi data DTKS melainkan penggunaan data Regsostek untuk penerima bantuan sosial.
Baca Juga: Cair Hari Ini 8 Juli 2024! Ada Kabar Gembira dari PT Pos Indonesia untuk Pencairan Bansos Terkini
Maka dari itu ikuti perkembangan mengenai update tentang pencairan bantuan sosial dari pemerintah.
Namun hingga hari ini, 8 Juli 2024 memang belum ada kepastian untuk pencairan BLT mitigasi risiko pangan yang sudah dijanjikan di awal tahun 2024.
Demikianlah informasi mengenai update BLT mitigasi risiko pangan hari ini, 8 Juli 2024 berikut dengan pemakaian data Regsostek yang lebih baik dari DTKS.***