AYOBOGOR.COM -- Berikut kabar dari data KPM penerima bansos akan diganti, yang awalnya menggunakan data DTKS kini akan menggunakan data Regsosek.
Perubahan ini dimaksudkan untuk menjamin penyaluran bansos yang lebih akurat dan efisien kepada para KPM.
Regsosek merupakan sistem pendataan yang bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai data sosial dari berbagai kementerian dan lembaga.
Dengan demikian, setiap Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang masuk dalam database Regsosek terhubung langsung dengan data lembaga tersebut.
Baca Juga: TOK! Data Terpadu Kesejahteraan Sosial DTKS Resmi Diganti dengan Registrasi Sosial Ekonomi Regsosek
Selama tiga tahun terakhir, terdapat rumor bahwa seluruh warga negara Indonesia akan menjadi bagian dari kumpulan data besar yang disebut Regsosek di masa depan.
Data ini memetakan masyarakat berdasarkan karakteristik sosial ekonominya.
Dilansir ayobogor.com melalui kanal YouTube Pendamping Sosial, Regsosek tersinkronisasi dengan berbagai data dari instansi lain seperti Kementerian Ketenagakerjaan, BPJS, Kemenkumham, dll.
Terdapat perbedaan antara data DTKS dan Regsoseg, seperti cakupan data dan sinkronisasi data.
Untuk cakupan data, DTKS hanya memuat data masyarakat yang dianggap layak menerima bansos.
Sedangkan Regsosek memuat seluruh data warga negara Indonesia tanpa kecuali.
Untuk sinkronisasi data, DTKS kurang terintegrasi dengan data lembaga lain.
Sedangkan data Regsosek telah disinkronkan dengan berbagai lembaga seperti BPJS, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan lain-lain.