AYOBOGOR.COM - Ada saldo sebesar Rp 600 ribu yang masuk ke KKS milik KPM baru-baru ini. Banyak yang mengira itu sebagai bansos BLT MRP yang mulai dicairkan, benarkah? Cek penjelasannya di sini.
Dilansir dari kanal youtube Ariawan Agus, grup media sosial para penerima bantuan sosial ramai oleh unggahan salah seorang penerima bantuan. Penerima bantuan ini membagikan bukti struk penarikan dana bantuan senilai Rp 600 ribu.
Pengunggah bukti tersebut bercerita jika dia membantu keluarganya mengurus kartu KKS yang hilang. Keluarganya tersebut adalah KPM penerima bansos PKH murni untuk kategori lansia satu orang dan sudah menerima saldo bansosnya di awal bulan Juni.
Ketika proses pembuatan kartu yang baru menurut petugas bank bahwa ada dana masuk sebesar Rp 600 ribu di rekening keluarganya tersebut. Setelah selesai mengurus pembuatan kartu yang baru, dana tersebut langsung diambil.
Mereka bersyukur mendapat saldo bantuan tambahan meski masih bingung itu saldo bantuan apa. Sehingga KPM ini memilih membagikan informasi tersebut di grup media sosial para penerima bantuan sosial.
Banyak anggota grup yang mengira jika saldo bansos tersebut sebagai saldo bansos BLT MRP yang sedang ditunggu-tunggu pencairannya. Namun jika melihat dalam aplikasi SIKS-NG masih belum ada keterangan jenis dari bansos tambahan ini.
Sehingga tidak benar bahwa dana bantuan sebesar Rp 600 ribu tersebut adalah BLT MRP yang sedang dinantikan oleh para KPM. Disebutkan sebelumnya bahwa KPM tersebut sebagai penerima bantuan PKH murni dan sudah menerima dana bantuan tahap tiganya.
Maka kesimpulan yang masuk akal adalah penerima bansos ini selain sebagai penerima bansos PKH juga terpilih sebagai penerima bansos BPNT susulan. Kebetulan penerima bansos tersebut baru mengetahui ada saldo masuk di rekeningnya.
Dana dengan nilai total Rp 600 ribu tersebut merupakan gabungan dari dua periode dana bantuan sembako. Rinciannya yaitu terdiri dari dana bantuan sembako periode bulan April Rp 200 ribu dan periode bulan Mei-Juni Rp 400 ribu.
Sedangkan untuk bansos BLT MRP sampai hari kedua puluh di bulan Juni ini masih belum ada informasi lagi dari pemerintah. Pemerintah belum memberi kepastian jadwal penyaluran bansos yang paling ditunggu oleh para KPM ini.
Setelah mengumumkan perubahan periode salur pada bulan April lalu dari Januari-Maret menjadi bulan April-Juni dan menjanjikan akan mencairkannya secepatnya di bulan April. Jika tidak terlaksana maka paling lambat akan dicairkan pada akhir semester satu tahun ini.