AYOBOGOR.COM - Terjawab sudah kegelisahan keluarga penerima manfaat mengenai penyaluran BLT Mitigasi Risiko Pangan senilai Rp600 ribu yang tak kunjung cair hingga hari ini.
Nasib BLT Mitigasi Risiko Pangan senilai Rp600 ribu itu terbongkar dalam sidang MK yang dilangsungkan di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat pada, Jumat 5 April 2024.
Sidang hari ini membahas soal sengketa Pilpres 2024. Ada empat menteri yang dipanggil untuk memberikan keterangan.
Baca Juga: Rekomendasi Bakso Pantura Arjawinangun di Cirebon, Enak dan Murah!
Mereka adalah Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko bidang perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Mensos Tri Rismaharini.
Keempat menteri tersebut memberikan keterangan untuk dua perkara sekaligus. Perkara pertama nomor 1/PHPU.PRES-XXII/2024 yang diajukan oleh tim 01 Anies-Muhaimin.
Perkara kedua, diajukan oleh tim 03 2/PHPU.PRES-XXII/2024. Dalam kedua perkara ini, Prabowo-Gibran berkedudukan sebagai pihak terkait.
Ganjar-Mahfud ingin MK mendiskualifikasi Prabowo-Gibran karena melakukan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif. Salah satunya dengan mempolitisasi bansos.
Baca Juga: Rekomendasi 7 Soto Mie Paling Enak di Bogor, Dijamin Halal!
Oleh sebab itu seluk beluk soal bantuan sosial benar-benar dikupas tuntas dalam sidang MK hari ini, termasuk soal BLT Mitigasi Risiko Pangan senilai Rp600 ribu.
Bantuan langsung tunai itu pencairannya terus diundur hingga hari ini. Menteri Keungan, Sri Mulyani mengatakan alasan penundaan.
"Namun, BLT El Nino atau sekarang disebut mitigasi risiko pangan 2024 belum dieksekusi. Kami belum mendapat dokumen Kemensos untuk bisa mengeksekusi bantuan tersebut, jadi belum ada pelaksanaannya," ujar Sri Mulyani dilansir dari YouTube Mahkamah Konstitusi RI.
Nah, ketika Kementerian Keuangan menantikan data dari Kemensos, Mensos Tri Rismaharini malah mengungkap fakta mengejutkan.
Baca Juga: Cek Sekarang! Bansos PKH dan BPNT April 2024 Dikabarkan Sudah Cair