AYOBOGOR.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) meminta kasus bullying di sekolah internasional Serpong diusut tuntas.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar meminta agar semua yang terlibat diperiksa agar tidak ada pelanggaran hak anak tambahan akibat peristiwa bullying di sekolah internasional Serpong.
Nahar juga meminta penanganan kasus ini agar mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak, baik anak korban maupun anak pelaku.
Baca Juga: Komeng Dapat Julukan Baru dari Fadli Zon Usai Sukses Raup Banyak Suara di Pemilu 2024
"Pastikan kepentingan terbaik bagi anak didahulukan, lindungi anak korban dengan penanganan cepat secara fisik dan psikis," kata Nahar dilansir AYOBOGOR.COM dari Republika.
"Bagi anak yang diduga melakukan kekerasan agar tetap diproses secara hukum sesuai SPPA, dengan tetap memperhatikan hak-hak anak sebagai pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak," sambungnya lagi.
Saat ini korban bullying masih dirawat di rumah sakit karena mengalami memar hingga luka bakar di tubuhnya.
Kasus bullying di salah satu sekolah Internasional di kawasan BSD, Tangerang Selatan menyeruak ke permukaan dan menyeret nama anak Vincent Rompies. Informasi tersebut menjadi topik viral di media sosial X.
Baca Juga: Jajanan yang Suka Diseruduk Banteng? 10 Tebak-tebakan Receh yang Bisa Dimainkan Sebelum Tidur
"Ada perundungan di SMA International BSD. Seorang anak dipukulin sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit. Ngerinya lagi, sampai disundut rokok," tulis akun @BosPurwa.
Si pemilik akun turut memposting sejumlah foto untuk menguatkan bukti tulisannya.
Mulai dari tangkapan layar kronologi kejadian, foto gerombolan remaja yang diduga pelaku dengan wajah disamarkan, hingga seseorang yang diduga korban tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Kemudian salah satu pengguna X yang menyeret nama putra Vincent Rompies dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Rekomendasi Hotel Kids Friendly di Bogor, Tersedia Fasilitas Playground hingga Waterboom