AYOBOGOR.COM - Presiden Joko Widodo membeberkan fakta soal fluktuasi harga pangan yang sedang terjadi di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo saat membagikan bansos beras 10 kilogram alokasi Februari 2024 untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Tangerang.
"Bapak ibu sekalian, kenapa pemerintah memberikan beras 10 kg setiap bulan kepada masyarakat?" kata Jokowi dilansir dari Suara.com.
"Karena harga beras di seluruh dunia saat ini mengalami kenaikan, tidak hanya di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan iklim, perubahan cuaca."
"Sehingga banyak yang gagal panen padahal yang makan tetap, produksinya berkurang, sehingga harganya menjadi naik," sambungnya lagi.
Itu sebabnya pemerintah memberikan bansos beras 10 kilogram ini dengan tujuan meringankan beban warga miskin dan rentan miskin terhadap fluktuasi harga pangan yang sedang terjadi.
Guna mengatasi kenaikan harga beras, pemerintah juga mulai menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasaran.
Penyaluran beras SPHP ke pasar diharapkan mampu memudahkan masyarakat memperoleh bahan pangan itu dengan harga terjangkau.
Salah satu wilayah yang menggelontorkan beras SPHP adalah Cirebon.
Langkah ini merupakan salah satu program unggulan Pemkot Cirebon untuk membantu warga mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari, serta menjaga agar harga komoditas ini tetap stabil.
"Ada 57 toko tersebar di seluruh pasar tradisional di Kota Cirebon yang menjual beras SPHP murah untuk masyarakat,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon Elmi Masruroh dilansir dari Republika.