nasional

Kemarin PDIP Khawatir Pemilu 2024 Curang, Kini Jadi Bahan Nyinyiran Anies Baswedan dan Kubu Prabowo Subianto

Jumat, 17 November 2023 | 15:25 WIB
Kemarin PDIP Khawatir Pemilu 2024 Curang, Kini Jadi Bahan Nyinyiran Anies Baswedan dan Kubu Prabowo Subianto (Instagram.com/@ganjar_pranowo)

AYOBOGOR.COM - Kubu capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, termasuk pengusungnya, PDIP beberapa waktu lalu sempat menyinggung tentang kekhawatiran Pemilu 2024 ditunggangi kecurangan.

Namun hal tersebut seolah menjadi 'senjata makan tuan' setelah dugaan pakta integritas aparat negara yang mendukung kemenangan Ganjar di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Ini berkaitan dengan dokumen pakta integritas yang ditemukan oleh KPK saat melakukan penggeledahan terkait OTT Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso.

Dokumen yang beredar salah satunya menyinggung komitmen Mosso untuk memenangkan Anies di daerah yang dipimpinnya.

"Siap mencari dukungan dan memberikan kontribusi suara pada Pilpres 2024, menimal sebesar 60 persen+1 untuk kemenangan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia di Kabupaten Sorong."

Terkait ini, capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengatakan bahwa dokumen itu membuat masyarakat tidak percaya dengan negara karena ketidanetralannya.

"Itu yang menurunkan kepercayaan rakyat kepada negara. Ketika aparat negara tidak lagi bersikap netral, yang kemudian jadi korban adalah lembaga negara," ujar Anies, Jumat, 17 November 2023, menyadur Republika.

Dia mengatakan bahwa aparat harus netral meskipun mempunyai pilihan politik sendiri. Karena itu, bila aparat menggalang dukungan maka harus mundur dari jabatannya.

"Bila Anda memiliki aspirasi pribadi keluar dari negara. Mundur dari negara. Laksanakan aspirasi pribadi Anda. Tapi kalau anda menggunakan negara untuk aspirasi pribadi maka anda telah merendahkan negara," ujar Anies.

Sebelum itu, kubu capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sempat menanggapi 'keributan' dari PDIP yang kekhatiran pemilu 2023 dicurangi.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Dia menyebut biasanya yang dicurangi adalah orang yang kalah. Pernyataan itu menyiratkan kekalahan Prabowo di dua kontestasi Pilpres sebelumnya.

"Kami dua kali kalah, biasanya yang kalah lah yang dicurangin. Jadi kami belum pernah punya pengalaman pada posisi orang curang," ujar Fahri Hamzah, Rabu, 15 November 2023 lewat akun X @fahrihamzah.

Oleh karena itu, sebaiknya jangan asal tuduh, kata Fahri. "Maka sebaiknya yang sering curang jangan menuduh orang yang terbiasa dicurangin sebagai pelaku kecurangan."

Dia juga mengungkapkan hanya Prabowo saja yang menjadi capres namun tidak pernah menjadi tim sukses Jokowi selama dua Pilpres ke belakang.

Halaman:

Tags

Terkini