AYOBOGOR.COM - PDIP siap menerima kartu tanda anggota (KTA) Bobby Nasution bila wali kota Medan tersebut secara resmi mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Bobby sendiri merupakan kader PDIP. Berkat partai itu juga, dirinya bisa memenangi kontestasi Pilwalkot Medan 2020.
Namun Bobby dilema karena sang kakak ipar, Gibran, bersebrangan dengan pilihan PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dijelaskan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun, Bobby sendiri sudah memberi penjelasan kepada partai.
Bobby mengatakan ingin mendukung Prabowo-Gibran karena hubungan kekerabatan. Namun di satu sisi, menantu Presiden Joko Widodo tersebut enggan keluar dari partai.
"Tetap harus memilih salah satu, enggak bisa main dua kaki," tegas Komarudin, menyampaikan kembali apa yang disampaikan partai kepada Bobby.
"Silakan pikir baik-baik, lalu kembalikan KTA partai sebagai pengunduran diri di DPC PDI Perjuangan Kota Medan (jika mendukung Prabowo-Gibran)" kata dia, Senin, 6 November 2023, menyadur Republika.
Meskipun dilematis, namun suami Kahiyang Ayu itu harus tetap memilih. Komarudin juga mengatakan bahwa dilema Bobby bukan dikarenakan arahan dari Jokowi.
"Bukan disuruh, karena dia juga mau ke sana. Ya, dia juga mau ke sana, tapi dia jawab gini, tetap ada di sini, kan enggak bisa gitu," kata Komarudin.
Seperti diketahui, Bobby sendiri sempat mengikuti kegiatan relawan Rumah Kolaborasi Bobby Nasution yang mendukung Prabowo dan Gibran di Pilpres 2023.
Karena 'konflik' antara keluarga Jokowi dan PDIP itu sendiri, sejumlah partai lain sempat menggoda. Misalnya Gibran yang ingin 'dikuningkan' Partai Golkar.
Hal itu juga disampaikan oleh Partai Gerindra. "Tidak ada dikhususkan ke Gibran, ke Bobby, silakan saja kalau yang ingin masuk Partai Gerindra kami terbuka," kata Waketum Partai Gerindra Habiburokhman.
Keanggotan Gibran di PDIP pun resmi berakhir. Hal ini seperti disampaikan Hasto Kritiyanto. "Mencalonkan bersama Prabowo sudah tidak menjadi bagian dari keluarga PDIP," ujar Hasto.