AYOBOGOR.COM - Hubungan Jokowi dengan Megawati serta PDIP diisukan menjadi renggang usai beberapa manuver Jokowi menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Seperti diketahui, langkah-langkah yang diambil oleh anak Jokowi, yakni Gibran dan Kaesang menjadi salah satu alasan publik menilai bahwa hubungan Jokowi dan Megawati ataupun PDIP menjadi renggang.
Seperti diketahui, Jokowi merupakan seorang yang menjabat sebagai Presiden Indonesia selama dua periode dan diantarkan oleh PDIP sebagai partai pengusungnya.
Baca Juga: H-1 Pendaftaran Pilpres 2024: Prabowo Marah, Bercanda, dan Sindir Penghianat
Namun kini, terdapat perbedaan pandangan antara Megawati serta PDIP dan Jokowi.
Atas hal itu, momen Megawati yang mengasihani Jokowi kembali mencuat di berbagai akun media sosial.
"Pak Jokowi iku yo ngono lho mentang-mentang. Lho iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDIP juga aduh kasihan dah," kata Megawati saat berpidato dalam HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023), dikutip dari Suara.com, Rabu, (25/10/23).
Kemudian, Megawati juga berulang kali membahas bahwa Jokowi itu merupakan petugas partai meski menjabat sebagai presiden.
Atas hal itu, aksi manuver Jokowi menjelang pilpres 2024 dianggap sebagai bentuk balas dendam karena merasa tidak dihargai di PDIP.
Baca Juga: Pendaftaran Prabowo Gibran ke KPU Hari Ini Jam 10 Pagi, Dimulai dari Kediaman Prabowo di Kertanegara
Padahal, Megawati juga mengaku sayang pada Jokowi hingga sempat menangis gara-gara Jokowi kerap mendapatkan penghinaan.
"Coba lihat Pak Jokowi ya. Saya suka nangis lho. Beliau itu sampai kurus loh. Mikir kenapa? Mikir kita lho, mikir rakyat lho. Masak masih ada yang mengatakan Jokowi 'kodok'-lah," terangnya saat memberi sambutan dalam Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Pura Besakih, Bali, Rabu (18/8/2023).
Seperti diketahui, PDIP saat ini mendeklarasikan nama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres dan cawapres.
Namun, Jokowi disinyalir lebih mendukung rival PDIP, yakni Prabowo Subianto.