AYOBOGOR.COM - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mendapat panggilan dari KPK setelah dirinya dideklarasikan sebagai Cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Cak Imin dan Anies Baswedan resmi dideklarasikan sebagai Capres dan Cawapres pada, Sabtu 2 September 2023.
Muhaimin Iskandar adalah pria yang sempat menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja pada 2009-2014. Kini dirinya siap maju sebagai Cawapres Anies di Pilpres 2024.
Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Tak Kuasa Pilih AHY Jadi Cawapres, Hilang Tiket Jika Memaksa
Penunjukkan Cak Imin sebagai Cawapres sempat mengundang pro kontra. Partai Demokrat mengatakan keputusan itu diambil secara sepihak oleh Nasdem.
Demokrat kemudian menarik dukungannya dan keluar dari koalisi pendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Tak lama setelah itu, Cak Imin dipanggil KPK untuk menjadi saksi kasus korupsi pengadaan sistem perlindungan Kemnaker pada 2012 silam.
Saat itu Muhaimin Iskandar menjabat sebagai Menteri Negara Kerja.
Baca Juga: Intip Harta Kekayaan Surya Paloh yang Dukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024, Bisnis Apa Saja?
Menanggapi hal itu, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tommy Kurniawan mencium adanya tindakan kriminalisasi dalam momentum ini.
“Tapi ini menjadi pertanyaan yang sangat besar kepada kita semuanya, kenapa pak Imin dipilih (dipanggil KPK) setelah deklarasi seperti itu,” ujar Tommy Kurniawan dilansir dari YouTube Metro TV pada, Selasa 5 September 2023.
"Apakah ada pihak-pihak tertentu yang kira-kira takut kalau pasangan Amin ini akan memenangkan kontestasi pilpres 2024 ini. kita juga enggak tau sehingga diskusinya ini jadi liar jadi kemana," sambungnya lagi.
Tommy Kurniawan mencurigai adanya kriminalisasi, meski demikian ia paham akan tugas dan tanggung jawab KPK dalam kasus Cak Imin.
Baca Juga: Survei Capres 2024 Terkini Prabowo Makin Melesat, Ganjar dan Anies Baswedan Bisa Kejar?