AYOBOGOR -- Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, salah satunya puasa. Berikut niat puasa sunnah Dzulhijjah dan niat puasa qadha Ramadhan.
Namun, apakah puasa sunnah Dzulhijjah bisa digabungkan dengan puasa qadha Ramadhan? Beberapa orang yang masih memiliki utang puasa karena sakit, haid, nifas, dan lainnya, mungkin akan mengutamakan qadha puasa Ramadhan.
Dikutip dalam laman NU Online, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Alhafiz Kurniawan menyatakan kedua puasa tersebut bisa disatukan. Bahkan menurutnya, orang yang membayar puasa Ramadhan di hari yang disunnahkan berpuasa, tidak saja menggugurkan utang puasanya, tetapi juga mendapatkan keutamaan puasa sunnah.
“Qadha puasa Ramadhannya tetap sah. Sedangkan ia sendiri tetap mendapatkan keutamaan yang didapat oleh mereka yang berpuasa dengan niat puasa sunnah Arafah,” tulisnya dalam artikel berjudul Hukum qadha Puasa Ramadhan Digabung dengan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.
Alhafiz menjelaskan, Syekh Zakariya Al-Anshari dalam kitab Asnal Mathalib Juz V, mengutip Al-Barizi menyebut orang yang berpuasa pada hari Asyura, misalnya, untuk qadha atau nazar puasa, maka ia juga mendapat pahala puasa sunnah hari Asyura. Pandangan ini disepakati oleh Al-Ushfuwani, Al-Faqih Abdullah An-Nasyiri, Al-Faqih Ali bin Ibrahim bin Shalih Al-Hadhrami sebagai pendapat yang mu’tamad.
Ia menjelaskan, Sayyid Bakri Syatha al-Dimyathi dalam Kitab I‘anatut Thalibin mengatakan, orang yang berpuasa pada hari-hari tertentu yang sangat dianjurkan untuk berpuasa akan mendapatkan keutamaan sebagai mereka yang berpuasa sunnah pada hari tersebut, meskipun niatnya adalah qadha puasa Ramadhan atau puasa nazar.
Dalam kitab I’anatut Thalibin dijelaskan, di dalam Al-Kurdi terdapat nash yang tertulis pada Asnal Mathalib dan sejenisnya yaitu Al-Khatib As-Syarbini, Syekh Sulaiman Al-Jamal, Syekh Ar-Ramli bahwa puasa sunnah pada hari-hari yang sangat dianjurkan untuk puasa memang dimaksudkan untuk hari-hari tersebut. Namun, orang yang berpuasa dengan niat lain pada hari-hari tersebut, maka dapatlah baginya keutamaan.
Ia menambahkan, dalam Kitab Al-I‘ab, Al-Barizi berfatwa bahwa seandainya seseorang berpuasa pada hari tersebut dengan niat qadha atau sejenisnya, maka dapatlah keduanya, baik ia meniatkan keduanya atau tidak.
Meskipun demikian, Alhafiz menyarankan mereka yang memiliki utang puasa Ramadhan sebaiknya mengqadha utang puasanya terlebih dahulu. Setelah itu, mereka baru boleh mengamalkan puasa sunnah. Namun, jika utang puasa Ramadhan itu baru teringat jelang hari Arafah, sebaiknya ia membayar qadha puasanya di hari Arafah.
niat puasa sunnah Dzulhijjah
Umat Muslim yang ingin menjalankan ibadah puasa sunnah Dzulhijjah bisa membaca niat ini. Puasa sunnah ini bisa dijalankan pada tanggal 1-9 Dzulhijjah, yang jatuh pada 20-28 Juni 2023.
Puasa tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah biasa disebut puasa Tarwiyah dan Arafah. Berikut bacaan niatnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala.