AYOBOGOR.COM - Kami akan bagikan review dari anime Vinland Saga season 2 episode 23 yang sudah ditayangkan pada 13 Juni kemarin.
Untuk diketahui, dalam Vinland Saga season 2 episode 23 diceritakan bahwa Raja Canute memutuskan untuk pergi dari lahan perkebunan milik Ketil.
Keputusan itu ia ambil usai berdialog ringan dengan karakter protagonis Vinland Saga season 2, Thorfinn usai sang lakon utama mendapat pukulan 100 kali dari Drott, salah satu pasukan Viking yang dibawa Canute.
Canute tak menyesal dengan keputusan itu. Dia bahkan memutuskan untuk menghentikan upaya tanam paksa di lahan-lahan pertanian lain milik rakyatnya.
Mengakali kekurangan keuangan kerajaan, akhirnya Canute memutuskan untuk memangkas anggaran militer. Dia hanya menyisakan sejumlah pasukan dengan 16 armada kapal.
Baca Juga: Mulai Hari Ini Bantuan BPNT dan PKH 2023 Terpaksa Dihentikan? Ini Penjelasannya
Meski begitu, rakyat di Inggris tak melakukan pemberontak, berikut juga dengan para bangsawan dan tuan tanah atas keputusan Canute. Dia sudah dipercaya sebagai raja di Denmark maupun Inggris.
Canute berujar bahwa dia tidak ingin menambah Thorfinn repot. Hal ini salah satunya berkaitan dengan perkataan Thorfinn yang meminta Canute untuk tidak menambah musuh dengan terus membunuh.
Sementara itu, Thorfinn mulai bersiap untuk meninggalkan lahan milik Ketil lewat bantuan Leif. Einar pun diajak, lantaran sang pria tak ingin lagi bertemu Ketil setelah menjadi penyebab kematian Arnheid.
Thorfinn dan Einar pun menyempatkan diri mampir ke kuburan Arnheid. Mereka berjanji akan menciptakan tanah di mana orang-orang akan hidup damai di sana, dan kematian hanya satu-satunya alasan orang pergi.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Kuliner Populer di Jalan Suryakencana Bogor dan Jam Bukanya!
Keduanya pun berpamitan pada Snake, Olmar, Sverkel, dan Pater. Kini perkebunan itu diurus oleh putra kedua Ketil, Olmar, usai sang tuan tanah frustasi akibat kematian Arnheid.
Olmar tampak gigih belajar bertani. Tuan besar, Sverkel, tampil membantu para pekerja di sana dengan memberi arahan tentang bertani yang baik.
Snake dan bawahannya, yang mulanya direkrut untuk menjaga lahan itu, malah menjadi petani pula lantaran tenaga manusia yang kurang usai pertempuran berdarah melawan pasukan Canute.
