1.900 WNI Jadi Korban TPPO, Menkopolhukam Pastikan Pemerintah Ambil Tindakan

AYOBOGOR.COM-- Presiden RI Joko Widodo meminta jajarannya mengambil langkah cepat guna mencegah dan memberantas tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Menkopolhukam Mahfud MD dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa Presiden Jokowi baru saja memimpin rapat internal kabinet yang membahas tentang masalah tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Mahfud MD menyebut pemerintah saat ini memberi perhatian khusus terkait kejahatan TPPO ini.

Baca Juga: Usai Lecehkan Istri Gibran, Akun Ini Makin Nekat dan Berulah, Kini Dilaporkan ke Polisi

“Kita memiliki masalah dengan tindak pidana perdagangan orang," ujarnya dikutip dari video yang diunggah kanal Youtube Sekertariat Kabinet, Senin (30/5/2023).

"Dimana orang dikirim ke luar negeri dan menjadi budak-budak yang dianiaya atau terlibat dalam kejahatan-kejahatan dalam sebuah pengiriman tenaga kerja yang ilegal” sambungnya.

Lebih lanjut Mahfud MD menjelaskan bahwa dalam satu tahun saja ada orang meninggal yang dipulangkan ke Indonesia dalam kasus TPPO ini.

Baca Juga: Daftar 4 SMA Terbaik di Bandar Lampung Versi LTMPT, Cek Referensi PPDB 2023

Tak tanggung-tanggung jumlah yang tewas mencapai1.900 orang lebih.

Terkhusus di NTT bulan Januari-Mei sudah mencapai sekitar 55 Orang yang meninggal karena TPPO.

Maka dari, kata Mahfud MD Presiden Jokowi memberi pernyataan untuk melakukan restrukturisasi satgas atau tim tindak pidana perdagangan orang.

Baca Juga: Daftar 4 SMA Terbaik di Bandar Lampung Versi LTMPT, Cek Referensi PPDB 2023

Presiden, kata Menkopolhukam memerintahkan ada langkah cepat dalam sebulan untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa negara, kepolisian, TNI, dan apparat-aparat pemerintah itu bertindak cepat dan hadir untuk memberantas masalah ini.