AYOBOGOR.COM - Sebagaimana diketahui pada Senin, 8 Mei 2024 lalu, Bank Syariah Indonesia (BSI) sempat mengalami serangan ransomware.
Kejadian itu membuat layanan perbankan menjadi terganggu dan nasabah banyak yang protes.
Kemudian, BSI merombak susunan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin (22/5/2023).
Dua nama direktur pun diganti akibat layanan BSI mengalami masalah.
Dilansir dari Republika.co.id, Direktur tersebut adalah Saladin D. Effendi sebagai Direktur Information Technology menggantikan, Achmad Syafii.
Lalu, Grandhis Helmi H. sebagai Direktur Risk Management menggantikan menggantikan Achmad Syafii.
Saladin D. Effendi sebelumnya menjabat Chief Information and Security Officer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kemudian, Grandhis Helmi H. sebelumnya menjabat Group Head Commercial Risk 1 di Bank Mandiri.
Kemudian ada juga nama baru, Muliaman D. Hadad sebagai Komisaris Utama/Independen.
RUPST juga menyetujui pengangkatan komisaris perseroan yaitu Abu Rokhman dan Muliaman D. Hadad, mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan perubahan susunan pengurus perseroan tersebut diharapkan semakin mendukung penguatan transformasi digital dan transformasi culture yang dilakukan BSI.
Ini guna mendorong akselerasi bisnis, memperkuat kontribusi BSI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta mendukung langkah pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Berikut daftar nama direksi dari BSI yang terbaru:
Dewan Komisaris
