AYOBOGOR.COM - Pakar digital, Anthony Leong mengingatkan Bank Himbara lainnya seperti Mandiri, BRI, dan BNI untuk waspada terhadap peretasan seperti yang dialami oleh Bank BSI.
Pada Senin, 8 Mei 2024 lalu, Bank Syariah Indonesia (BSI) sempat mengalami serangan ransomware.
Kejadian itu membuat layanan perbankan menjadi terganggu dan nasabah pun mulai protes.
Baca Juga: Ketemu Ridwan Kamil dan Bupati Pangandaran, Husein Ali: Ada Pembicaraan tentang Keadaan Guru
Anthony Leong menyampaikan, berdasarkan akun Twitter Fusion Intelligence Center @darktracer_int, total data yang dicuri 1,5 TB. Di antaranya 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal dan layanan yang digunakan.
Selain itu ada juga dokumen finansial, legal, dan dokumen NDA yang hilang.
Untuk mencari solusi dari masalah tersebut, Anthony Leong menyarankan agar BSI bisa berkomunikasi dengan LockBit sembari menunggu proses recovery sistem selesai.
Selanjutnya perlu ada keterbukaan BSI ke semua nasabah dengan kondisi sekarang, termasuk mengimbau mengganti password ATM dan mobile banking.
Baca Juga: Cara Mendaftar KPR FLPP Rumah Subsidi, Ini Syaratnya
"Biasanya, hacker seperti ini tidak main-main karena tujuan mereka adalah orientasinya pemerasan. Perlu ada komunikasi berbagai arah dan solusi atasi permasalahan ini," ujar Anthony dilansir AYOBOGOR.COM dari Republika pada, Senin 15 Mei 2023.
Belajar dari pengalaman pahit yang dialami BSI, Anthony Leong menyarankan agar Erick Thohir selaku Menteri BUMN memperhatikan sistem keamanan bank Himbara di Indonesia.
Seluruh sistem perbankan di Bank Himbara harus dipastikan memiliki pembarian keamanan terbaru dan patch yang diberikan oleh vendor.
Selain itu juga harus dilakukan pembaharuan secara teratur sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak keamanan yang digunakan.***