Karena jemaah haji akan dihadapkan pada kondisi yang memerlukan kekuatan fisik.
"Selama di Armuzna, jemaah haji akan berhadapan dengan situasi dan kondisi yang memerlukan kekuatan fisik. Seperti tidur di tenda, kemudian jalan kaki dalam kondisi cuaca panas saat pelaksanaan Jumrah. Makanya fisik dan kesehatan harus benar-benar diperhatikan," tandas Arsad.
Kementerian Agama pun telah berupaya untuk mengurangi potensi jatuhnya korban jemaah haji Indonesia dengan cara meminta konsultan ibadah dan pembimbing ibadah yang menjadi bagian dari PPIH Arab Saudi untuk mengedukasi jemaah.***