AYOBOGOR.COM – Kemeterian Sosial (Kemensos) menerima adanya oknum nakal karena aduan vendor beras untuk bantuan sosial (bansos) BPNT sembako senilai Rp419 juta hingga Rp1,2 miliar belum dibayarkan kepada vendor beras.
Peristiwa miris ini disampaikan oleh Abdul Wachid selaku Anggota Komisi VIII DPR RI, yang menyatakan bahwa kejadian ini terjadi di Jepara.
Abdul Wachid menyampaikan aduan seorang ibu yang merupakan vendor beras bansos di Kabupaten Jepara, yang berasnya belum dibayar senilai Rp419 juta sejak tahun 2021.
Menurutnya ada pemerintah daerah yang nakal sehingga membuat kerugian terhadap vendor beras setempat.
Baca Juga: Merapat! Safari Ramadhan BUMN di GOR Pajajaran Kota Bogor Sediakan Sembako Murah
“Dana Bansos yang sudah Ibu (Risma) gelontorkan ke daerah ini, ada pemerintah daerah yang nakal, seorang pedagang beras mendapatkan alokasi dana bansos, waktu itu tahun 2020 sampai 2021 di Kabupaten Jepara,” kata Abdul Wachid saat rapat dengan Mensos.
“Kebetulan kemarin saya reses, saya harus sampaikan ini, saya reses dan beliau datang ke rumah saya seorang bapak dan seorang ibu yang sudah tua,nangis,”
“Beliau ini uang beras yang sudah mereka lakukan sebagai vendor ini ternyata tidak dibayar oleh pemerintah daerah sebesar Rp419 juta,” jelasnya, dilansir dari laman resmi DPR RI.
Bahkan ia juga menceritakan adanya kasus serupa di Jepara, di mana uang senilai Rp1,2 miliar belum di bayar sejak tahun 2021.
Baca Juga: Hadiah Rp10 Juta Bogor Innovation Awards 2023 Terbuka untuk Umum, Buruan Daftar!
Mengetahui kejadian miris ini, Wachid langsung bertindak dengan menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara dan pihak perusahaan daerah yang melakukan transaksi pembelian.
Keduanya menurut Abdul Wachid, sudah menyanggupi penyelesaian masalah ini namun ternyata hingga saat ini kasus tersebut belum terselesaikan.
Sehingga anggota Komisi VIII DPR RI itu langsung melaporkannya ke Tri Rismaharini selaku Mensos agar segera ditindak lanjuti.
”Ada datanya di sini, saya akan serahkan ke Ibu. Karena begini kami berusaha untuk telepon kepada Sekda (Kabupaten Jepara) karena kebetulan sekarang itu bupatinya itu PJ, Saya berusaha telepon sama Sekda-nya,”