"Keterlibatan tenaga kesehatan dan masyarakat yang terlatih sangat penting dalam percepatan penurunan jumlah kasus stunting di tanah air," tegas pejabat yang akrab disapa Ririe.
Hal yang bisa menjadi contoh ialah program dari Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kota Surabaya yang mengerahkan sedikitnya 1.500 perawat untuk menangani dan mencegah indikasi gejala balita stunting.
Ribuan perawat tersebut fokus memprioritaskan upaya penanganan dan pencegahan indikasi gejala balita stunting di empat kecamatan di Surabaya, Jawa Timur.
Sementara itu, Ririe menjabarkan informasi yang telah ia terima bahwa saat ini Indonesia sudah mengurangi angka stunting dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun lalu.
Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Pemegang KIS Ada Peluang Dapat BPNT April 2023, Perhatikan Satu Hal Ini
Namun, pengurangan ini dianggap belum maksimal. Pasalnya, masih banyak upaya yang harus dilakukan untuk mencapai target penurunan angka kasus stunting hingga 14 persen pada akhir tahun 2024.
Maka dari itu, Lestari Moerdijat selaku Anggota Komisi X DPR RI berharap usaha yang dilakukan seperti para perawat di Surabaya bisa turut diterapkan juga di sejumlah daerah yang memiliki angka kasus stunting tinggi.***