Jokowi Larang Bukber, PKS Sentil Nikahan Anak Presiden dan Konser Blackpink Boleh dan Pertanyakan Larangan Ini

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 13:05 WIB
Presiden Jokowi dan ekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi. (Instagram/Jokiowi & PKS)
Presiden Jokowi dan ekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi. (Instagram/Jokiowi & PKS)

AYOBOGOR.COM - Presiden Jokowi melarang buka bersama (bukber) untuk pegawai pemerintah.

Larangan bukber ini tertuang dalam surat dengan kop surat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 perihal arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama tertanggal 21 Maret 2023.

Surat tersebut ditujukan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, jaksa agung, panglima TNI, kapolri, dan kepala badan/lembaga.

Alasan Presiden melarang kegiatan buka bersama bagi pejabat dan ASN adalah karena saat ini penanganan Covid-19 masih dalam masa transisi dari pandemi menuju ke endemi.

Oleh karenanya, masih diperlukan kehati-hatian selama masa transisi ini.

Hal ini ternyata mendapat tanggapan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Melalui sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, menyoroti larangan pejabat berbuka puasa bersama.

Salah satunya tentang nikahan yang dilakuan keluarga dari Presiden tersebut.

"Jika alasan larangan berbuka ini adalah Covid-19, pasti ingatan pertama masyarakat adalah hajatan mantu Presiden Jokowi. Saat itu pengamanan saja lebih dari 2 ribu orang, dan undangan sampai 6 ribu orang, bisa digelar dan aman-aman saja," kata Aboe dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/3/2023), seperti yang dikutip dari Republika.co.id.

Tak hanya pernikahan, anggota Komisi III DPR RI tersebut juga menyinggung soal gelaran konser blackpink yang bisa menghadirkan puluhan ribu penonton.

Bahkan tidak ada alasan covid-19 dalam penyelenggaraannya.

"Tapi kenapa tetibanya saat Ramadhan, orang mau buka bersama, alasan Covid-19 kembali muncul," ucapnya.

Aboe juga menyebut ini akan mengancam orang buka bersama saja.

"Jika yang lain bisa ngumpul-ngumpul sampai ribuan orang, kenapa saat buka bersama hal ini jadi dilarang," ujarnya.

Halaman:

Editor: Burhanudin Ghafar Rahman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X