AYOBOGOR.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengungkapkan bahwa AS tengah terlibat dalam pembicaraan langsung dengan Iran terkait program nuklir negara tersebut.
Dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Ruang Oval pada Senin lalu, Trump mengungkapkan bahwa pembicaraan tersebut akan dilanjutkan pada tingkat yang lebih tinggi mulai akhir pekan ini.
“Kami tengah melakukan pembicaraan langsung dengan Iran, dan mereka sudah memulainya. Pembicaraan akan dimulai pada hari Sabtu. Kami akan mengadakan pertemuan yang sangat penting, dan kita akan lihat apa yang akan terjadi,” ujar Trump dilansir dari abcnews.go.com.
Dia juga menambahkan bahwa kesepakatan yang dicapai akan lebih baik daripada potensi bahaya yang dapat terjadi jika negosiasi gagal. Menurut Trump, jika pembicaraan tidak berjalan sukses, Iran akan menghadapi "bahaya besar."
Ia menegaskan, "Jika pembicaraan dengan Iran tidak berhasil, saya kira Iran akan berada dalam bahaya besar," sambil menekankan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. "Itu bukan rumus yang rumit. Iran tidak dapat memiliki senjata nuklir. Itu saja," jelas Trump.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, kemudian mengonfirmasi bahwa pembicaraan tersebut akan dilangsungkan pada 12 April di Oman.
"Ini merupakan kesempatan sekaligus ujian," kata Araghchi melalui postingannya di X (sebelumnya Twitter).
Baca Juga: Fix! 5 Bantuan Sosial Ini Cair Lagi di Bulan April 2025, KPM Bakal Full Senyum
Pentingnya kesepakatan ini tak bisa dipandang sebelah mata. Sejak AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) pada 2018, hubungan kedua negara semakin tegang.
Beberapa minggu terakhir, Trump bahkan mengancam tindakan militer terhadap Iran jika negara tersebut terus berupaya mengembangkan senjata nuklir.
"Kami akan mengadakan pertemuan besar pada hari Sabtu, dan kami akan berbicara langsung dengan mereka," kata Trump, yang juga menambahkan bahwa kemungkinan tercapainya kesepakatan akan sangat menguntungkan bagi Iran.
Namun, jika pertemuan ini benar terjadi, ini akan menjadi pembicaraan langsung pertama antara AS dan Iran yang terungkap ke publik setelah beberapa tahun.
Baca Juga: Tempat Makan Paling Ramai Incaran Mahasiswa dengan Harga Terjangkau di Depan Univ Pakuan Bogor