Mengapa Lesotho Jadi Negara yang Terkena Tarif Perang Dagang AS Terbesar?

photo author
- Sabtu, 5 April 2025 | 13:53 WIB
Ilustrasi - Mengapa Lesotho Jadi Negara yang yang Terkena Tarif Perang Dagang AS Terbesar? (Pixabay/fotoblend)
Ilustrasi - Mengapa Lesotho Jadi Negara yang yang Terkena Tarif Perang Dagang AS Terbesar? (Pixabay/fotoblend)

Meskipun negara ini kaya akan cadangan mineral, Lesotho termasuk salah satu negara termiskin di dunia. Perekonomian Lesotho sangat bergantung pada ekspor tekstil, terutama ke pasar AS.

Lesotho juga memiliki masalah serius dalam hal pengangguran dan kemiskinan yang melanda sebagian besar penduduknya, terutama di daerah pedesaan.

Produk domestik bruto tahunan Lesotho sekitar $2 miliar, dan negara ini bergantung pada perdagangan dengan Afrika Selatan sebagai mitra dagang terbesar.

Pemberlakuan tarif AS menambah tantangan besar bagi ekonomi negara ini. Lesotho juga harus mengatasi masalah kesehatan, termasuk tingkat HIV/AIDS yang sangat tinggi, serta prevalensi tuberkulosis.

Baca Juga: Ini Bukti-bukti yang Telah Dikumpulkan Tim Hukum Ridwan Kamil untuk Laporkan Lisa Mariana ke Polisi

Penggunaan perjanjian perdagangan seperti African Growth and Opportunity Act (AGOA) memberikan akses bebas bea bagi produk Afrika, termasuk Lesotho, ke pasar AS. Namun, tarif yang baru diterapkan menambah ketidakpastian apakah AGOA akan terus berlanjut.

Pemerintah Lesotho kini berusaha untuk memperkuat hubungan dagangnya dengan negara lain, sambil mencari solusi agar pabrik-pabriknya tetap beroperasi dan pekerjaan bagi warganya tidak hilang.

Lesotho menghadapi tantangan besar setelah dikenakan tarif timbal balik tertinggi dari AS. Meskipun negara ini berusaha mengurangi ketergantungan pada AS, dampak dari kebijakan tarif ini dapat mempengaruhi ekonomi dan kehidupan warganya.

Di tengah permasalahan ekonomi dan sosial yang ada, Lesotho perlu beradaptasi dengan dinamika perdagangan global yang terus berubah.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Katarina Erlita

Sumber: CBSnews.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X