KPM yang menerima bantuan ini dapat menggunakan barcode tersebut untuk membeli barang kebutuhan pokok sesuai dengan pilihan mereka, seperti beras, sayur, atau daging.
Kriteria Survei untuk KPM pada Tahap Kedua
Dilansir dari YouTube Naura Vlog, pada bulan Maret 2025, survei untuk 12,2 juta KPM sudah dilakukan di seluruh Indonesia, yang menjadi dasar bagi pencairan bantuan tahap kedua. Salah satu kriteria yang menjadi perhatian adalah daya listrik yang digunakan oleh KPM.
Jika daya listrik rumah tangga melebihi 2.200 VA, maka KPM tersebut tidak akan menerima bantuan pada tahap kedua.
Baca Juga: Croissant Unyil 18 Rasa Pertama di Bogor Jadi Rekomendasi Oleh-oleh Kekinian Khas Kota Hujan
Sebaliknya, KPM dengan daya listrik yang lebih rendah (misalnya 450 VA atau 900 VA) masih memenuhi syarat untuk menerima bantuan sosial.
Survei juga mencakup pertanyaan mengenai kondisi rumah dan apakah keluarga tersebut pernah mengalami kekurangan makanan dalam minggu terakhir.
Bagi KPM yang telah disurvei, diharapkan untuk tetap memantau perkembangan pencairan bantuan ini. Semoga proses ini dapat memberikan manfaat yang maksimal di Hari Raya Idul Fitri 2025.
Pencairan bantuan sosial PKH dan BLT tunai di bulan Maret 2025 menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
Dengan berbagai mekanisme penyaluran yang lebih efisien, seperti pengantaran langsung oleh PT Pos Indonesia dan penggunaan barcode untuk BLT BBM, diharapkan bantuan ini bisa tepat sasaran dan memudahkan KPM dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Untuk itu, pastikan KPM memeriksa kondisi dan kelengkapan data mereka agar bantuan dapat dicairkan dengan lancar.***
