Samuel dan Claudia Buka-bukaan Soal Portofolio Investasi di Tahun 2024, Bisa Dicontek Nih!

photo author
- Jumat, 28 Februari 2025 | 20:24 WIB
Samuel dan Claudia, pasangan suami istri yang aktif membahas topik keuangan. (youtube.com/@Samuel & Claudya)
Samuel dan Claudia, pasangan suami istri yang aktif membahas topik keuangan. (youtube.com/@Samuel & Claudya)

AYOBOGOR.COM - Samuel dan Claudia, pasangan suami istri yang aktif membahas topik keuangan, frugal living, dan perjalanan mereka menuju financial independence (FI) di usia 33 tahun, baru-baru ini berbagi cerita tentang portofolio investasi mereka di tahun 2024.

Mereka mengungkapkan bagaimana mereka membangun berbagai sumber pendapatan dan bagaimana strategi investasi mereka berkembang seiring waktu.

Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube mereka, Samuel dan Claudia menjelaskan, "Kami masih hidup dari pendapatan aktif, terutama dari media sosial," kata Samuel.

Baca Juga: 10 Lokasi SPBU Shell di Bogor, Bisa Jadi Opsi Saat Males Antri di Pertamina, Ada yang Buka 24 Jam!

"Namun, kami sudah membangun beberapa sumber pendapatan pasif, seperti royalti buku, pendapatan dari iklan, dan dividen yang kami reinvestasikan."

Portofolio investasi mereka di tahun 2024 cukup beragam, dengan alokasi yang hati-hati dan terencana. Mereka memutuskan untuk menurunkan risiko investasi mereka, sambil tetap mencari cara untuk mengoptimalkan keuntungan dalam jangka panjang.

Alokasi Portofolio Samuel dan Claudia di 2024

- Deposito (24%): Samuel dan Claudia merasa nyaman dengan deposito BPR sebagai bagian dari portofolio mereka.

Baca Juga: Inilah 5 Desa di Kabupaten Bogor yang Jadi Penerima Dana Desa Terbanyak di Tahun 2025

Mereka menjelaskan bahwa meskipun bunga deposito tidak terlalu besar, mereka menikmati banyak manfaat tambahan, seperti layanan antar-jemput dan akses ke lounge di bandara. "Kami merasa deposito BPR memberikan stabilitas yang kami butuhkan," ujar Claudia.

- Saham (9%): Meskipun saham masih menjadi bagian dari portofolio mereka, Samuel dan Claudia mengakui bahwa mereka lebih selektif dalam membeli saham.

"Kami lebih cenderung membeli saham saat ada penurunan harga yang signifikan, seperti saat market crash," kata Samuel.

Mereka melihat saham sebagai investasi jangka panjang, tetapi mereka juga berhati-hati karena kondisi pasar yang fluktuatif.

Baca Juga: Cara Lolos DTSEN Untuk Dapatkan Bansos Ramadhan 2025

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Katarina Erlita

Sumber: youtube.com/@Samuel & Claudya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X