AYOBOGOR.COM - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi 2024 mencatatkan pasangan Asep Japar dan Andreas sebagai pemenang, namun penetapan mereka sebagai bupati terpilih masih tertunda.
Hal ini disebabkan adanya sengketa hasil pemilihan yang dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi, Kasmin Belle, mengonfirmasi bahwa rapat pleno untuk penetapan pasangan terpilih tidak dapat dilaksanakan hingga proses sengketa tersebut selesai.
Kasmin juga menyatakan bahwa belum ada kepastian mengenai kapan sidang di MK akan selesai, sehingga penetapan pasangan terpilih Asep Japar dan Andreas masih menunggu keputusan lebih lanjut.
Baca Juga: Cara Hemat Skin dan Item Keren Bertema Kishin Densetsu Mobile Legends, Intip Tips dan Triknya!
Dalam hasil rekapitulasi suara Pilkada 2024, pasangan nomor urut 2, Asep Japar dan Andreas, memperoleh 564.862 suara (53,10 persen), unggul dari pasangan nomor urut 1, Iyos Somantri dan Zainul, yang mendapatkan 498.990 suara (46,90 persen).
Meski sudah diumumkan sebagai pemenang, proses hukum yang sedang berjalan menghambat penetapan resmi mereka sebagai bupati terpilih.
Selain kontroversi hasil Pilkada, perhatian publik juga tertuju pada laporan harta kekayaan Asep Japar yang baru-baru ini dipublikasikan.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang tercatat pada 17 Maret 2024, Asep Japar tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp3.197.550.000.
Rinciannya mencakup aset tanah dan bangunan, kendaraan, serta kas dan setara kas. Berikut adalah detail harta kekayaan Asep Japar:
- Tanah dan Bangunan senilai Rp2.650.000.000, terdiri dari berbagai properti di Kabupaten Sukabumi, seperti tanah seluas 200 m², 350 m², hingga tanah dan bangunan yang lebih luas, dengan nilai masing-masing antara Rp180.000.000 hingga Rp700.000.000.
- Alat Transportasi dan Mesin senilai Rp271.500.000, termasuk kendaraan roda dua seperti sepeda motor Honda Vario dan Yamaha X-Max, serta kendaraan roda empat Mitsubishi Pajero Sport yang bernilai Rp225.000.000.
- Harta Bergerak Lainnya senilai Rp50.700.000 dan Kas serta Setara Kas sebesar Rp225.350.000.
Dengan total kekayaan mencapai lebih dari Rp3 miliar, Asep Japar menunjukkan status keuangan yang signifikan, meski proses penetapan dirinya sebagai bupati terpilih masih tertunda.
Harta kekayaan yang tercatat dalam LHKPN ini memberikan gambaran tentang kondisi finansial calon pemimpin yang kemungkinan akan memengaruhi dinamika politik Kabupaten Sukabumi ke depan.
Namun, semua langkah menuju pelantikan Asep Japar sebagai Bupati Sukabumi akan bergantung pada keputusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pilkada yang tengah diproses.***
