AYOBOGOR.COM - Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Surabaya 2025 resmi diumumkan dengan kenaikan sebesar 5 persen, yang menjadikannya Rp 4,9 juta.
Kenaikan ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan usulan Pemerintah Kota Surabaya yang menginginkan angka 6,5 persen.
Menanggapi keputusan tersebut, anggota Dewan Pengupahan Kota Surabaya, Nuruddin Hidayat, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima keputusan dari Pj Gubernur Jawa Timur, Adhi Karyono, meskipun hanya 5 persen.
Baca Juga: Jangan Apatis! Pentingnya Melek Politik Untuk Tanggapi Kebijakan Kenaikan PPN 12 Persen
Keputusan ini mencakup UMK di wilayah ring satu Jawa Timur, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan, yang masing-masing hanya mengalami kenaikan sebesar 5 persen.
Namun, meskipun kenaikan UMK di wilayah ring satu relatif rendah, Nuruddin juga menyebutkan bahwa terdapat Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) yang mengalami kenaikan sebesar 6,5 persen di 10 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Hal ini memungkinkan total kenaikan upah di beberapa daerah mencapai 12 persen jika menggabungkan UMK dan UMSK.
Di luar wilayah ring satu, kenaikan UMK lebih tinggi, yaitu berkisar antara 6,5 persen hingga 7,5 persen, yang bertujuan untuk mengurangi disparitas upah minimum di seluruh provinsi.
Baca Juga: Adityawarman Adil Jelaskan Pentingnya Media Sebagai Pilar Pembangunan Kota Bogor
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk pemerataan kesejahteraan buruh di Jawa Timur, terutama dalam menghadapi ketimpangan upah antara daerah perkotaan dan daerah lainnya.
Keputusan ini diatur dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/775/KPTS/013/2024 yang menetapkan besaran UMK terbaru di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk tahun 2025.
Sebelumnya, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengungkapkan bahwa seluruh kepala daerah di Jawa Timur menggunakan patokan kenaikan UMK sebesar 6,5 persen sebagai dasar untuk menyusun usulan UMK mereka kepada Pemprov Jatim.
Keputusan ini diharapkan dapat mendukung pemerataan kesejahteraan buruh dan menurunkan ketimpangan ekonomi di Jawa Timur.
Baca Juga: Adityawarman Adil Jelaskan Pentingnya Media Sebagai Pilar Pembangunan Kota Bogor