AYOBOGOR.COM - Jelang perayaan hari raya Idul Adha 1445 hijriah, Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) bekerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda), dan stakeholders terkait terus gencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah.
Kegiatan pangan murah ini dilakukan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan murah jelang hari raya Idul Adha.
Seperti diketahui bahwa jelang hari raya, bahan kebutuhan pokok, seperti daging, telur, beras, dan bumbu-bumbu lainnya lazim mengalami kenaikan harga.
GPM atau gerakan pangan murah dilakukan sebagai aksi dari Badan Pangan Nasional untuk menjaga dan mengendalikan inflasi.
Baca Juga: Ini Penyebab Gagalnya Proses Pengusulan Data KPM di Aplikasi Cek Bansos, Wajib Simak
Sejak Januari hingga Juni 2024, GPM dilaksanakan sebanyak 5.036 kali di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Sedangkan khusus untuk bulan Juni 2024, GPM digencarkan di 281 titik di 16 provinsi dan 83 kabupaten/kota.
Upaya Pengendali Inflasi
GPM sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya jajarannya untuk mengendalikan laju inflasi, terutama inflasi di sektor pangan.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi pada Rakornas Pengendalian Inflasi pada Jumat (14/6/2024) di Istana Negara.
Baca Juga: KPM Siapkan KTP dan KK, Bansos Ini Akan Cair Lagi dalam Waktu Dekat
Meskipun inflasi terjaga 2,84 persen dan terjaga di kisaran target pemerintah sebesar 2,5 persen plus minus satu, Kepala Negara mengingatkan pemerintah daerah untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan memonitor secara langsung pertumbuhan ekonomi di lapangan.
Hal ini dikarenakan dampak dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi dirasakan secara langsung oleh rakyat.
Dalam kesempatan tersebut Presiden juga menegaskan akan pentingnya sektor pangan dan korelasinya dengan inflasi yang harus diperhatikan oleh semua pihak.
Gerakan Pangan Murah di Jawa Barat
