Pelaksanaan mabit (menginap) di Muzdalifah dengan cara murur adalah menginap yang dilakukan dengan cara melintas terlebih dahulu di Muzdalifah.
Sehingga ia mengimbau kepada para jemaah tetap di atas bus (tidak turun dari kendaran). Lalu bus akan segera membawa mereka ke tenda Mina.
Widi kembali mengingatkan kepada para jemaah untuk memperbanyak berdoa di Muzdalifah karena Muzdalifah juga merupakan tempat terkabulnya doa.
Widi menyampaikan bahwa tidak ada ibadah khusus di Muzdalifah sehingga ia mengimbau kepada para jemaah untuk beristirahat (menjaga kebugaran fisik dengan tidur, makan dan minum tepat waktu, mengonsumsi obat yang direkomendasikan dokter apabila sedang sakit) dan memperbanyak berdoa.
Baca Juga: KPM Siap-Siap, Akan Ada Wawancara Langsung dari Kemensos untuk Penerima Bansos Ini
PPIH akan membagikan kantong berisi batu kerikil saat jemaah berada di Padang Arafah bersamaan dengan pembagian makanan berat untuk dikonsumsi saat di Muzdalifah.
Jemaah yang wafat hingga saat ini berjumlah 121 orang dengan rincian wafat 9 orang di Embarkasi, 18 orang di Madinah, 87 orang di Mekkah, 3 orang di bandara, dan 4 orang di Arafah.
Seluruh jemaah yang wafat akan dibadalhajikan (menghajikan orang lain yang telah meninggal dunia dan belum berhaji).
Sebagai informasi tambahan, dalam kitab Fiqh As Sunnah dijelaskan mengenai tata cara wukuf di Padang Arafah yaitu hadir dan berada di bagian mana pun Arafah baik dalam keadaan tidur, terjaga, di atas kendaraan, duduk, berbaring, maupun berjalan.
Wukuf dilaksanakan pada 9 Zulhijah mulai dari tergelincirnya matahari hingga keesokan harinya (10 Zulhijah) ketika matahari terbit.
Puncak ibadah haji terdiri atas 3 lokasi yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setelah melaksanakan wukuf di Arafah. Selanjutnya, melaksanakan ibadah di Muzdalifah dan terakhir di Mina atau 3 lokasi ini disingkat dengan Armuzna.
Baca Juga: Anggaran Siap dan Tidak Ada Kendalanya, BLT MRP Tak Kunjung Cair, Ini Penjelasan Menko Airlangga
Setelah melaksanakan wukuf, para jemaah akan melaksanakan tawaf ifadah (mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali), sa'i (berlari kecil atau berjalan cepat dari bukit Shafa ke Marwah), menginap di Muzdalifah, melontar jumrah (melempar batu kerikil), menetap di Mina, dan terakhir tahallul (mencukur rambut).***