AYOBOGOR.COM -- Kepala Badan Pangan Nasional pertama, Arief Prasetyo Adi, usul tambahkan anggaran banpang hingga 20,22T untuk 2025, termasuk bansos beras 10Kg bersumber dari CBP.
Usul ini ia sampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DRP RI (10/6/2024). Tambahan anggaran bantuan pangan ini sudah termasuk bansos CBP beras 10Kg.
Bansos beras 10Kg bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ini sudah berlaku sejak 2023 dan berlanjut hingga 2024 ini.
Pada 2023, bansos CBP berupa beras 10Kg ini disalurkan dalam 2 tahap. Memasuki 2024, bansos beras 10Kg yang dipasok oleh Bulog ini didistribusikan dalam 2 tahap.
Tahap pertama Januari - Maret 2024, berupa 10Kg per bulan dibagikan per 2 bulan. Dilanjutkan tahap 2 dimulai April - Juni 2024 dengan jumlah dan alokasi yang sama dengan tahap 1.
Awal Juni 2024 sempat muncul rencana distribusi bansos CBP berupa beras 10Kg berhenti di tahap 2 atau Juni 2024, atau diperpanjang namun tidak setahun full, atau tidak sampai Desember.
Namun, setelah rapat internal dengan Presiden Jokowi pada 8 Juni lalu, Bapanas menyatakan bansos CBP berupa beras 10Kg dilanjutkan hingga Desember.
Meski demikian ada perbedaan alokasi dengan 2 tahap sebelumnya. Jika tahap 1 dan 2 beras 10Kg dialokasikan per 1 bulan, maka tahap 3 beras 10Kg dialokasikan untuk 2 bulan.
Baca Juga: Fix, BLT Dana Desa Cair Bulan Juni Ini, KPM PKH BPNT Bisa Dapatkan? Begini Penjelasannya
Tahap 3 distribusi bansos CBP beras 10Kg dimulai Agustus hingga Desember 2024.
Dengan diusulkannya penambahan anggaran bantuan pangan termasuk beras diharapkan distribusi bansos beras 10Kg bisa setahun full di 2025 mendatang.
Adapun rincian nominal tambahan anggaran tersebut adalah 16,68 T untuk beras selama 6 bulan. Kemudian 834,1 M untuk telur dan daging ayam.
Sedangkan sisanya dialokasikan untuk penyaluran produk SPHP seperti beras, jagung dan kedelai. Serta penyaluran untuk kondisi darurat selama 1 tahun.
